Senin 2015-03-23 03:39:15
TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Komisi III DPR RI bidang masalah hukum dan HAM mendesak Kepolisian Daerah Papua mengusut tuntas kasus penembakan sejumlah warga sipil di Kabupaten Paniai 8 Desember 2014 yang hingga kini pelakunya belum terungkap.
Seperti dikutip dari antaranews.com, Senin (23/03/2015), Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman kepada Antara di Timika, Minggu mengatakan dalam kunjungan kerja masa reses ke Jayapura beberapa hari lalu, Komisi III sudah menyampaikan hal itu kepada Kapolda Papua Irjen Polisi Yotje Mende.
Â
"Kami sampaikan ke Kapolda supaya kasus penembakan di Paniai itu diusut sampai setuntas-tuntasnya. Siapapun yang diduga terlibat harus diproses secara hukum dan dijatuhkan sanksi seberat-beratnya," kata Benny.
Â
Dalam pertemuan dengan Komisi III DPR RI, Kapolda Papua Yotje Mende menegaskan bahwa jajarannya terus mengusut kasus penembakan di Paniai yang menewaskan empat warga sipil itu.
Â
Kendati hingga kini pelakunya belum terungkap, namun Yotje memastikan bahwa Polda Papua terus menyelidiki kasus tersebut.
Â
Disamping itu, mengenai kasus yang sama, mahasiswa Papua dalam Gerakan Melawan Lupa Menuntas Kasus Pelanggaran HAM Berat Paniai (Gempa KPH-Berapi) menuntut kepada Komnas HAM segera menuntaskan dan mengungkap pelaku penembakan di Paniai pada 08 Desember 2014 lalu adalah Murni pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh Militer Indonesia.
Â
Hal tersebut diungkapkan oleh Kordinator Umum (Kordum) Gempa KPH-Berapi, Damianus Nawipa dalam orasinya pada Mimbar Besas yang dilakukan bertempat di Kampus STPMD "APMD" Jl. Timoho, Yogyakarta, pada Sabtu (21/03/2015) kemarin. (Baca:Â Gempa KPH-Berapi: Pelaku Paniai Berdarah Murni Militer, Komnas HAM Harus Ungkap itu)
Nawipa mengatakan bahwa pelanggaran HAM berat di Paniai jangan dijadikan ajeng tarik menarik oleh TNI/Polri atas dasar kepentingan.
"Kami meminta supaya Komnas HAM betul-betul ungkapkan siapa pelaku pelanggaran HAM di Paniai kemarin, karena ini nyata dan yang terjadi pada pagi hari, bukan malam hari," ungkapnya.
"TNI/Polri adalah aktor penembakan yang terjadi di Paniai, pemerintah jangan menutup mata terhadap kasus tersebut," lanjutnya.
Â
MIKAEL KUDIAI