Tanah PapuaLa PagoDinas Kebudayaan dan Pariwisata Diminta Dukung Pengembangan Perhotelan di Yahukimo

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Diminta Dukung Pengembangan Perhotelan di Yahukimo

YAHUKIMO, SUARAPAPUA.com — Bisnis perhotelan bukan saja diminati oleh warga masyarakat yang berdomisili di wilayah perkotaan, tetapi di wilayah perkampungan juga menjadi minat tersendiri.

Simson Siep, warga Kampung Ugem, Distrik Mugi, Kabupaten Yahukimo, Papua, saat ditemui suarapapua.com di kediamannya yang berjarak sekitar 30 km dari kota Wamena, Sabtu (21/3/2015) kemarin, mengatakan, memang selama ini hotel dibangun di kota, tetapi sekarang bagaimana berpikir untuk bangun hotel di kampung dengan model yang berbeda.

“Saya upayakan bangun hotel yang berbeda dengan hotel di kota. Memang modal kecil, tetapi bagaimaa saya bisa bangun, sehingga para turis yang datang bisa tampung di hotel yang akan saya bangun,” ujar Simson.

Menurutnya, sejak 2003 ia buka pondok-pondok kecil, sejak itu pula sudah 1000-an lebih turis yang nginap dan ini pengalaman untuk dapat dikembangkan.

Baca Juga:  Penyebutan Rumput Mei Dalam Festival di Wamena Mendapat Tanggapan Negatif

“Memang kedepan mau dikembangkan menjadi lebih baik, tetapi dengan modal yang pas-pasan. Dengan pondok-pondok kecil saja sudah 1000-an lebih turis yang menginap, apalagi kalau lebih bagus pondoknya,” ujar Simson sambil menunjukan buku tamu yang diisi oleh para turis yang menginap di pondok-pondok itu.

Awalnya, kata Simson, memang tidak ada niat bangun hotel, tetapi dengan melihat peluang bisnis yang baik dengan modal pondok-pondok, ia mau mengembangkan itu menjadi hotel yang agak baik.

“Ya, modal yang pas-pasan. Saya harap Dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo ada perhatian untuk usaha saya ini. Karena selain saya bangun penginapan, bawa nama daerah saya juga pimpinan grup tari tampil di ajang Festival Budaya Lembah Balim (FBLB) di Kabupaten Jayawijaya,” ujarnya dengan harapan dapat dukungan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Yahukimo.

Baca Juga:  FPD Yahukimo Aksi di Kantor KPU Papua Pegunungan Tuntut Pleno Dibatalkan

Rencananya, kata Simson, pada tahun 2016 mulai bangun pondok, menambah jumlah pondok dengan model berbeda, tetapi tergantung dari modal yang ada.

Selain itu, ia mengakui biaya satu malam untuk satu orang turis Rp100.000 memang sedikit, tetapi sangat cukuplah dengan kondisi pondok yang demikian. Tetapi jika kondisi pondok lebih baik nanti, pasti harga tersebut akan naik.

“Tetapi itu kembali lagi kepada dukungan pendanaan yang memang minim untuk bangun pondok-pondok baru,” pungkasnya.

Sementara itu, seorang warga Distrik Kurima yang mengetahui keberadaan hotel tersebut yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, jika ada orang yang memiliki potensi untuk mau kembangkan bidang pariwisata perlu didorong.

Baca Juga:  Tragedi Penembakan Massa Aksi di Dekai 15 Maret 2022 Diminta Diungkap

“Ini potensi yang langka. Jangan kita tinggal diam tidak melihat sekeliling kita mengenai apa yang terjadi. Jangan dukung orang yang pakai uang untuk kepentingan tidak jelas, tetapi beri dukungan yang memang betul-betul seperti ini,” tegasnya.

Ia juga minta, Dinas Pariwisata Kabupaten Yahukimo harus turun lihat langsung daerah mana dan tempat mana yang berpotensi bernilai pariwisata.

“Jangan tinggal pangku kaki di kantor tanpa buat apa-apa, padahal Yahukimo memiliki daerah yang luas dengan potensi wisata yang tinggi,” pungkasnya.

Editor: Mikael Kudiai

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

0
“Kepala suku jangan membunuh karakter orang Abun yang akan maju bertarung di Pilkada 2024. Kepala suku harus minta maaf,” kata Lewi dalam acara Rapat Dengar Pendapat itu.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.