ArsipSolid NKRI Tolak Demo AMP Malang Dukung Papua Merdeka

Solid NKRI Tolak Demo AMP Malang Dukung Papua Merdeka

Senin 2015-08-24 00:22:26

MALANG, SUARAPAPUA.com — Sebanyak 50 pemuda yang tergabung dalam Solidaritas Indonesia Dukung NKRI (Solid NKRI) berunjuk rasa di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Malang, Jawa Timur, untuk menolak Kemerdekaan Papua.

“Kami mengecam aksi Aliansi Mahasiswa Papua yang menuntut referendum,” kata juru bicara aksi, Agus Yudi Susanto, seperti ditulis tempo.com, Kamis (20/8/2015).

 

Para pemuda yang mengaku berasal dari Pemuda Pancasila, Front Pembela Islam, dan Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan Indonesia ini menilai aksi mahasiswa Papua sebagai tindakan makar. “Papua tetap bagian dari NKRI,” ujar Agus.

 

Gerakan Pemuda Papua yang berbasis di kampus, kata Agus, telah merusak suasana kerukunan dan persaudaraan di Kota Malang. Para pemuda menolak aksi mahasiswa yang melakukan gerakan makar dari Malang.

 

“Jangan sampai ada kekerasan fisik. Kita ingin Malang tetap kondusif,” kata para pemuda ini.

 

Mereka juga menuntut Presiden Joko Widodo untuk mencegah aksi-aksi pendukung Papua merdeka, tujuannya adalah agar bibit separatis tak berkembang dan mengancam keutuhan NKRI.

 

“Bubarkan Aliansi Mahasiswa Papua,” ujar anggota FKPPI, Achmad Shodiq. Ia menuntut polisi dan aparat keamanan turun tangan untuk mencegah bibit pecah seperti AMP.

 

Selama setahun belakangan ini tercatat AMP melakukan tiga kali aksi unjuk rasa. Mereka menyerukan kemerdekaan Papua setelah Konferensi Tingkat Tinggi Melanesian Spearhead Group (MSG) mengakui United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai anggota MSG.

 

Dalam aksi AMP, mereka selalu membawa poster bertulis “West Papua Back to Family“, “Stop Pemusnahan Etnis Melanesia”, “West Papua for MSG”, “TNI Polri Stop Diskriminasi dan Intimidasi”, “Segera Buka Akses Jurnalis Internasional.”

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kura-Kura Digital

0
Untuk hal ini Drijarkara sebagai tukang pikir mungkin patut didengar. Kutipannya sering dipakai, dan jika diadaptasikan dalam konteks ini menjadi, “Bermain-main lah untuk kekuasaan, tapi jangan mau dipermainkan kekuasaan, barang siapa mempermainkan permainan, akan menjadi permainan permainan, barang siapa mempermainkan kekuasaan, akan menjadi permainan kekuasaan.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.