ArsipPersipura: "Kami Tunggu Kompetisi Tetapi Harus Sesuai Statuta FIFA"

Persipura: “Kami Tunggu Kompetisi Tetapi Harus Sesuai Statuta FIFA”

Sabtu 2015-08-29 02:39:22

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Di saat sebagian besar klub Liga Super Indonesia (LSI) sedang bersiap-siap menjalani Piala Presiden 2015 yang digagas Mahaka Sports and Entertainment, Persipura Jayapura justru tidak ada aktivitas apapun.

Manajemen tim berjuluk Mutiara Hitam itu sedang menunggu kepastian digelarnya kompetisi resmi dari PSSI.

 

Namun manajemen Persipura berharap kompetisi yang akan bergulir sesuai statuta FIFA.

 

“Kompetisi yang kami inginkan adalah sesuai aturan, yaitu statuta dari FIFA. Maksudnya, kompetisi harus diakui oleh FIFA dan AFC. Kalau kompetisi digelar, tetapi sanksi dari FIFA belum dicabut, ya percuma juga, karena itu yang terpenting,” kata Sekretaris Umum Persipura Jayapura, Rocky Bebena, seperti dilansir Warta Kota Tribunnews, Sabtu (29/8/2015).

 

Menurut Rocky, kompetisi yang diakui FIFA dan AFC tentunya akan lebih berkualitas dengan jenjang yang jelas. Juara LSI bisa ke AFC Cup. Itu yang menjadi target bagi Persipura.

 

“Kompetisi yang tanpa didahului pencabutan sanksi dari FIFA tidak baik, karena tetap tidak bisa ke AFC Cup. Kami juga akan kesulitan mendapat sponsor, jika garansi ke AFC Cup tidak ada,” ujar Rocky.

 

Oleh karena itu, Rocky berharap PT LI dan PSSI bisa memastikan soal pengakuan dari FIFA, AFC, dan izin bertanding dari polisi.

 

“Tiga hal itu harus dipastikan dulu. Kalau itu sudah bisa dibuktikan, seluruh klub akan antusias menyiapkan tim. Sekarang ini kan, kondisinya belum ada kepastian itu. Oleh karenanya, kami belum melakukan persiapan apa-apa. Persipura belum ada aktivitas apa-apa. Kami menunggu kepastian itu dulu,” tuturnya.

 

Rocky menyatakan, kualitas pertandingan yang diharapkan, sehingga pihaknya tidak ikut turnamen Piala Presiden.

 

“Percuma saja kalau bisa menang 10 kali turnamen tanpa ada jenjang prestasi. Lebih baik juara di kompetisi yang jenjang prestasinya jelas bisa meningkat ke tingkat Asia, seperti AFC Cup. Itu yang kami harapkan,” ujar Rocky.

 

Rocky berharap konflik sepakbola nasional tidak terus berkepanjangan, karena imbasnya jelas buruk bagi masa depan sepakbola bangsa dan pelaku sepakbola di Indonesia.

 

“Saya yakin akan ujungnya dari konflik ini, karena semua pihak tentunya tidak ingin begini terus. Tetapi saya berharap perubahan keadaan sepakbola kita harus tetap sesuai aturan, yaitu statuta FIFA,” jelas Rocky.

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Satgas ODC Tembak Dua Pasukan Elit TPNPB di Yahukimo

0
“Adapun korban sebanyak tujuh orang, dua diantaranya telah ditembak mati oleh pasukan kolonial yang tergabung dalam Operasi Damai Cartenz, dua orang yang ditembak mati adalah Namun Senik atau Afrika Heluka komandan operasi Batalyon WSM, Toni Wetapo atau Giban Wetapo, staf komandan operasi Batalyon WSM,” terangnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.