ArsipBangun Infrastruktur di Papua, Wonda: Buktikan!

Bangun Infrastruktur di Papua, Wonda: Buktikan!

Jumat 2016-01-08 14:31:31

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Pemerintahan Jokowi-JK telah menyatakan komitmennya membangun Tanah Papua, salah satunya infrastruktur jalan Trans Papua untuk menghubungkan antardaerah.

Komitmen Presiden Joko Widodo sebagaimana disampaikan saat mengunjungi beberapa kabupaten di Tanah Papua baru-baru ini, mesti direalisasikan, tidak sebatas janji belaka.

“Itu kan tugasnya pemerintah bangun semua aspek, dan masyarakat mau janji harus ada bukti. Jangan janji tinggal janji,” ujar Kepala Suku Dani di Kabupaten Nabire, Ayub Wonda, saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat (8/1/2016).

Pembangunan jalan dan jembatan cukup dirasakan manfaatnya, seperti Jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai. Meski banyak dikeluhkan karena misalnya jalan rusak dan lain-lain, rencana pemerintah bangun jalan hingga ke Puncak Jaya, kata dia, harus dilanjutkan.

Tak hanya masyarakat, manfaatnya juga bagi pemerintah karena menurutnya, jangkauan pemerintah ke masyarakat di kampung-kampung akan terjawab dengan mudahnya menggunakan kendaraan darat.

Agenda Jokowi-JK membangun Indonesia dari kawasan pinggiran di wilayah Timur melalui pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, direspon kementerian terkait.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono di Jakarta, Kamis (7/1/2016), mengatakan, agenda tersebut sangat penting untuk didukung dan direalisasikan.

Khusus untuk Provinsi Papua dan Papua Barat, kata Basuki, pemerintah tengah fokus membuka ruas jalan darat Trans Papua sepanjang 4.300 Km mulai dari Sorong – Manokwari – Enarotali – Nabire – Wamena – Merauke yang diharapkan selesai tahun 2018.

“Konektivitas jalan di Papua bukan hanya sebagai penghubung antar daerah. Terutama untuk Pegunungan Tengah (Papua) bertujuan untuk mengurangi tingkat kemahalan di sana,” tegas Basuki, dikutip dari laman poskotanews.com.

Daerah seperti Wamena dan Puncak Ilaga, kata dia, sudah bisa ditembus melalui Nabire, tapi masih terlalu jauh. Karenanya saat ini tengah dibangun akses melalui Selatan ke Utara, yakni ruas jalan Mumugu – Kenyam – Habema yang tahun ini ditargetkan tembus sepanjang 178 Km.

Pembangunan di ruas ini yang masih hutan, katanya, dilakukan bersama antara Kementerian PUPR dan TNI. Menurutnya, pihak TNI tak hanya mengawal pembangunan, tetapi juga terlibat dalam pembukaan dan pembangunan badan jalan.

Basuki akui, mahalnya harga-harga kebutuhan pokok di Papua, antara lain dikarenakan angkutan logistik menggunakan jalur udara. Sebagai gambaran, tarif angkut barang kebutuhan ditentukan oleh berat barang yakni berkisar antara 10 – 15 ribu/kg. Bila 1 zak semen beratnya 50 Kg, maka harganya bisa mencapai di atas Rp1 Juta/zak.

Dengan dibangunnya jalur darat (Trans Papua) dimungkinkan harga-harga kebutuhan dapat lebih terjangkau masyarakat di kawasan Pegunungan Tengah.

Pegunungan Tengah menjadi fokus utama dibangunnya infrastruktur jalan. Klaim pemerintah, pada wilayah pesisir masalah harga-harga kebutuhan rakyat masih terbilang relatif normal.

Data Kementerian PUPR, dari total 4.300 Km jalan Trans Papua, kini masih menyisakan 700 Km lagi jalan yang belum tembus.

Sementara itu, jalan Trans Papua dari Kabupaten Paniai ke Intan Jaya juga sedang dikerjakan. Baik dari titik Sugapa, ibukota Kabupaten Intan Jaya maupun dari Distrik Komopo, Paniai.

Diperkirakan pertengahan tahun ini, ruas jalan Paniai-Intan Jaya yang dikerjakan oleh PT. Modern Widya Technical, sudah dapat terhubung.

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

0
“Menyimak video penyiksaan terhadap rakyat sipil Papua yang dilakukan oleh aparat TNI adalah suatu tindakan melanggar dan mencabik-cabik harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia,” ujar Mananwir Apolos Sroyer, melalui keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.