ArsipTempat Pemakaman Korban Paniai Berdarah Memprihatinkan

Tempat Pemakaman Korban Paniai Berdarah Memprihatinkan

Sabtu 2016-01-16 04:44:18

PANIAI, SUARAPAPUA.com — Area tempat pemakaman empat siswa yang tewas ditembak oleh aparat TNI/Polri, pada 8 Desember 2014, tampak tak terawat.

Melihat kondisi itu, Elia Degei, ayah dari salah satu siswa yang tewas, Simon Degei, mengatakan, tak bisa berbuat banyak karena situasi kurang kondusif.

 

“Memang semen yang kami buat saat itu rapi, tapi sekarang sebagian besar sudah retak dan hancur. Saya bersama keluarga sebenarnya ingin perbaiki. Karena semen, pasir, tehel dan alat kerja sudah kami siapkan, tetapi karena situasi kurang baik, kami masih tahan diri,” kata Elia Degei, kepada suarapapua.com, kemarin sore (15/1/2016).

 

Sebagai masyarakat biasa yang tidak memiliki pekerjaan, dia tidak bisa berbuat apa-apa. “Saya hanya seorang petani, tidak punya kuasa untuk memperbaiki kuburan anak saya, walau saya tahu bahwa dia itu darah saya,” jelas Degei.

 

Selain situasi yang kurang nyaman, kata dia, letak dari kuburan pun menjadi salah satu alasan dari keluarganya.

 

“Kuburan anak saya itu berhadapan langsung dengan kantor TNI, jaraknya hanya kira-kira 5 meter, ini yang bikin kami merasa kurang nyaman juga,” imbuhnya.

 

Karena merasa tak bisa berbuat apa-apa, ia berharap, pihak berwenang seperti Bupati dan para anggota DPRD dapat segera memperbaiki kondisi kuburan yang memprihatinkan itu.

 

“Orang-orang besar seperti bupati dan mereka yang baru jadi DPR, saya harap mereka dapat memperbaiki kuburan. Karena, kalau bukan mereka yang perbaiki mau harap siapa lagi, mereka punya kuasa,” kata Degei.

 

Diharapkan, sikap acuh tak acuh dari para pembesar daerah terhadap kondisi kuburan yang masih ditunjukkan hingga sekarang, mesti dibuang.

 

“Saya kesal sikap mereka, mereka selama ini malas tahu. Saya percaya selama ini mereka biasa lihat, tetapi bikin diri tidak tahu. Untuk itu, saya mau pesan lebih baik buang sifat ego dan tunjukkan sifat kepedulian antar sesama,” ucap lelaki berpostur pendek ini.

 

Selain itu, terkait penanganan persoalan ini, ia bersama keluarga korban lainnya masih menunggu persoalan tersebut benar-benar dituntaskan melalui jalur hukum.

 

“Oknum dari masalah ini belum ditetapkan, jadi persoalan ini, menurut saya, masih panas. Namun sampai kapanpun kami keluarga korban masih menunggu dan akan tetap menunggu sampai persoalan ini benar-benar tuntas,” tutur Elia Degei.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

STEVANUS YOGI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Perusahaan HTI PT Merauke RJ di Boven Digoel Diduga Melakukan Tindakan...

0
“Kami meminta pejabat pemerintah kabupaten Boven Digoel dan Provinsi Papua Selatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk segera mengambil tindakan penertiban, dengan menghentikan dan mengevaluasi keberadaan dan aktivitas perusahaan PT Merauke Rayon Jaya, atas dugaan pelanggaran hukum yang terjadi dan telah menimbulkan keresahan dalam masyarakat”, jelas Tigor G Hutapea.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.