ArsipPetisi Tolak Program Investasi di Tanah Papua Diterima Setneg RI

Petisi Tolak Program Investasi di Tanah Papua Diterima Setneg RI

Senin 2016-01-25 10:52:24

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Surat Terbuka dari elemen sipil yang terdiri dari para aktivis sosial, masyarakat adat dan korban investasi, berisi penolakan program ‘Investasi Menciptakan Lapangan Kerja Tahap III’ untuk wilayah Provinsi Papua Barat dan Papua, diserahkan siang tadi, Senin (25/1/2016) di Jakarta.

Surat berisi pokok-pokok penting menanggapi kebijakan Presiden Joko Widodo tersebut ditandatangani oleh 104 orang dari perwakilan masyarakat yang bersimpati pada masalah hak-hak sosial orang Papua.

“Tadi jam 10:05 WIB surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo sudah kami serahkan melalui Sekretariat Negara di gedung Bina Graha Jalan Veteran Jakarta,” kata Arkilaus Baho dari Jakarta, malam ini.

Surat Terbuka tersebut diterima Suparto, salah satu staf bagian Tata Usaha di Kementerian Setneg RI.

Dengan demikian, Presiden Jokowi mendapat Surat Terbuka dari Masyarakat Adat Papua dan simpatisan tertanggal 22 Januari 2016. (Baca: Ini Petisi Masyarakat Adat Papua Tolak Program Investasi Ala Jokowi).

Dalam petisi itu ditegaskan, program ‘Investasi Menciptakan Lapangan Kerja Tahap III’ tersebut tidak pas lantaran tidak sejalan dengan semangat Nawacita yang menjadi slogan Jokowi.

Khusus untuk Papua dan Papua Barat ada 3 perusahaan sarat masalah yang ditetapkan Presiden Jokowi.

Pertama: PT. Nabire Baru, Nabire, Papua, jenis usaha industri dan perkebunan kelapa sawit, dengan modal Rp806 Miliar, akan menyerap tenaga kerja sebanyak 11.727 orang.

 

Kedua: PT. ANJ Agri Papua, Sorong, Papua Barat, bidang perkebunan kelapa sawit, akan menyerap 1.200 orang tenaga kerja, modal Rp836 Miliar.

 

Ketiga: PT. Bio Inti Agrindo, Merauke, Papua, bidang perkebunan kelapa sawit, modal Rp279 Miliar, siap menyerap 2.000 orang tenaga kerja.

 

Salah satu poin dari Surat Terbuka adalah menolak kebijakan Presiden Jokowi yang tak menguntungkan dan menyengsarakan Rakyat Papua.

MARY

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Indonesia Dukung Pengentasan Penyakit TB di Kabupaten Mimika

0
“Kasus TBC di Mimika masih tinggi dan masih menjadi masalah satu masalah kesehatan utama. Pada tahun 2022 lalu keberhasilan pengobatan mencapai lebih dari 76 persen dengan kemampuan mendeteksi lebih dari 90 persen,” kata Reynold.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.