Meepago Cegah Covid-19, Begini Aksi Hari Pertama di KM 100

0
1887

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Kebijakan bersama empat bupati dari wilayah Meepago mencegah penyebaran Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) benar-benar dibuktikan dengan aksi nyata di KM 100 Unipo, distrik Siriwo, kabupaten Nabire, Papua, Senin (23/3/2020) kemarin.

Aksi nyata itu antara lain dengan penyuluhan terbuka langsung di perbatasan kabupaten Nabire dengan tiga kabupaten yang ada di daerah pedalaman, Dogiyai, Deiyai, dan Paniai.

Selain sosialisasi tentang Covid-19, dalam kegiatan yang diikuti pemerintah empat kabupaten bersama berbagai pihak itu diresmikan pula pos komando (Posko) terpadu Covid-19 di KM 100.

Tim satuan tugas (Satgas) Covid-19 juga memeriksa suhu tubuh dari warga pengguna Jalan Trans Papua poros Nabire-Paniai, baik para penumpang bersama sopir mobil dan truk maupun pengendara sepeda motor.

Baca Juga: Empat Bupati di Meepago Sepakat Cegah Penyebaran Covid-19

ads

Yakobus Dumupa, bupati kabupaten Dogiyai, menjelaskan, tim Satgas di Posko KM 100 yang mulai bertugas sejak kemarin akan bekerja untuk mencegah penyebaran Covid-19 masuk ke kawasan Meepago.

Dalam tim Satgas terdapat para personel utusan empat kabupaten dari Dinas Kesehatan, Satuan Polisi Pamong Praja, Polres dan pihak terkait lainnya.

“Tim Satgas bersama pemerintah daerah sudah secara resmi mencanangkan kegiatan pencegahan virus Corona di wilayah Meepago dengan posko utama di Kilometer 100 Siriwo,” kata Dumupa.

Baca Juga:  KPU Deiyai Tuntaskan Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kabupaten

Tindaklanjut dari kebijakan bersama pemerintah kabupaten Nabire, Dogiyai, Deiyai dan Paniai yang telah dimulai sejak kemarin, diharapkan dapat dilaksanakan dengan baik demi mencegah masuknya pandemi Corona ke wilayah Meepago.

Untuk itu, Dumupa minta tim Satgas harus memperketat pengawasan mobilisasi di Jalan Trans Papua sebagai salah satu sarana publik bepergian dari Nabire ke pedalaman maupun sebaliknya.

Baca Juga: Akses Transportasi di Lapago dan Meepago Ditutup

Sumber Suara Papua dari KM 100 Siriwo melaporkan, setelah resmikan posko yang telah ditempati tim Satgas yang dibentuk empat Pemkab di wilayah Meepago, dirangkai kegiatan sosialisasi kepada masyarakat distrik Siriwo maupun orang-orang yang melintasi Jalan Trans Papua poros Nabire-Paniai.

Pemeriksaan kepada setiap orang juga dilakukan tim Satgas di KM 100.

“Pada saat petugas sosialisasikan tentang bahaya Corona, diinformasikan bahwa kegiatan ini akan terus dilakukan di sini,” katanya mengabarkan.

Baca Juga: Di Kota Jayapura, Masker dan Antiseptik Mulai Sulit Didapat

Selain di area bandar udara Nabire dan pelabuhan laut Samabusa yang sejak pekan kemarin sudah dijalankan Pemkab Nabire melalui tim Satgas dibawah pimpinan Victor Fun, Bupati Dogiyai juga memastikan kegiatan pemeriksaan setiap orang akan dilakukan di KM 100 Siriwo.

Baca Juga:  Panglima TNI dan Negara Diminta Bertanggung Jawab Atas Penembakan Dua Anak di Intan Jaya

Diakuinya, bukan hal baru kalau selama ini setiap hari orang selalu menggunakan jalur darat ini. Karena itu, kata Dumupa, tim akan disiagakan 24 jam.

Sementara, sejumlah fasilitas medis yang dibutuhkan termasuk Thermo Gun untuk mengukur suhu tubuh para pengguna kendaraan roda dua maupun roda empat telah disiapkan dengan dukungan dari para bupati di wilayah Meepago.

Pemkab Dogiyai selaku tuan rumah Posko di KM 100, imbuh Jack, menyediakan alat pelindung diri (APD) dan sejumlah kebutuhan lainnya bagi tim Satgas maupun warga pelintas Jalan Trans Papua.

Baca Juga: DPRD Intan Jaya Minta Pejabat Batasi ke Luar Papua

Keterlibatan Pemkab Paniai dan Deiyai juga cukup kontributif dalam ‘action’ bersama di KM 100, selain tentu di wilayahnya masing-masing dengan membentuk tim Satgas berikut program kerja yang telah dimulai dengan kegiatan penyuluhan ke masyarakat setempat.

Ini dibenarkan Kornelis Pakage, kepala Dinas Kesehatan kabupaten Deiyai.

Kata Pakage, Pemkab Deiyai sejatinya mendukung penuh tim Satgas di KM 100. Ini juga yang direkomendasikan beberapa hari sebelumnya kepada tiga kabupaten lain untuk sama-sama bertindak mencegah segera Covid-19.

“Di dalam wilayah kabupaten Deiyai sudah kami jalankan, dan untuk lintas kabupaten memang harus bentuk Satgas dan Posko dipusatkan di kilometer 100 sebagai tempat persinggahan bagi orang-orang yang menumpang kendaraan darat dari Nabire ke pedalaman,” tuturnya.

Baca Juga:  PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

Tim Satgas tegas dia, wajib memeriksa setiap orang yang berangkat dari Nabire tujuan Dogiyai, Deiyai maupun Paniai.

“Kondisi mereka harus diperiksa dengan menggunakan alat deteksi. Itu bagian dari upaya pencegahan dini,” imbuh Pakage.

Baca Juga: Lokcdown: Selamatkan yang Tersisa dari Novel Coronavirus

Perlunya berbagai upaya pencegahan dini terus disosialisasikan Pemkab melalui organisasi perangkat daerah (OPD) terkait. Segenap warga diminta isolasi diri di rumah sebagai bagian dari social distancing, jaga jarak dengan orang lain. Juga mencuci tangan dengan hand sanitizer, mengenakan masker, serta sedapat mungkin menerapkan pola hidup sehat. Tentu tak lupa doa sebagai kewajiban umat Tuhan di dunia ini.

Bahan sosialisasi buat masyarakat telah dibuatkan selebaran berisi hal-hal penting terkait cara penularan serta upaya pencegahan yang bisa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Selain selebaran, juga penyampaian imbauan melalui fasilitas pengeras suara dari atas mobil milik Dinas Komunikasi dan Informatika kabupaten Deiyai.

Kegiatan lainnya, penyemprotan disinfektan di sejumlah tempat umum seperti komplek sekolah, gereja, masjid, kantor pemerintah, pasar dan lainnya.

Pewarta: Markus You

Artikel sebelumnyaBappeda Dogiyai Fokuskan RPJPD
Artikel berikutnyaSurat dari Italia untuk Masyarakat di Tanah Papua