ArsipRumah Baliem Kotek Wamena Akhirnya Digusur Pemda Jayawijaya

Rumah Baliem Kotek Wamena Akhirnya Digusur Pemda Jayawijaya

Kamis 2015-01-08 13:20:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Rencana penggusuran perumaham Baliem Kotek, yang biasa dijadikan tempat pembuatan Minuman Lokal (Milo), akhirnya diwujudkan siang tadi, Kamis (8/1/2015).

Sekda Kabupaten Jayawijaya, Yohanes Walilo mengatakan, penggusuran Baliem Kotek karena banyak menghasilkan orang mabuk di Jayawijaya, juga karena lahan merupakan aset Pemda Jayawijaya.

 

“Orang yang tinggal di tempat ini juga tidak ada ijin. Hanya masuk dan tinggal begitu saja, maka kami gusur. Tempat ini sendiri kami akan bangun rumah dinas eselon II." 

 

“Selain itu, kami juga akan gusur rumah bupati lama dan akan bangun ulang,” kata Sekda Jayawijaya, kepada wartawan siang tadi di komplek Baliem Kotek Wamena.

 

Alasan lain dari penggusuran Baliem Kotek, lanjut Sekda, banyak kekacauan yang dilakukan oleh orang mabuk di Wamena hanya karena tempat ini yang memproduksi Milo.

 

Bagaimana tanggapan masyarakat yang tinggal di Baliem Kotek, kata Sekda, memang ada masyarakat yang keberatan, karena menurut mereka sudah lama tinggal.

 

Namun, tidak ada ijin tinggal yang diberkan, juga karena tempat ini merupakan aset Pemda Jayawijaya, jadi boleh tinggalkan tempat ini tanpa kompenisasi lebih lanjut dari pemerintah daerah.

 

“Mereka tinggal tanpa ijin yang jelas, jadi tidak ada kompensasi apapun yang akan diberikan pada mereka,” tegas Sekda.

 

Sementara, Hiron Kosay, warga Baliem Kotek mengatakan, sertifikat tanah untuk pembangunan Baliem Kotek sudah habis masa waktunya dan itu juga dilakukan oleh pengusaha, bukan pemerintah, jadi jika ada sertifikat baru, itu baru dibuat.

 

“Jika ada surat, itu surat pelepasan yang dibuat oleh manusia dan itu hanya kertas putih, tetapi sertifikat asli adalah kami yang punya hak waris. Jadi, walaupun bangunan dibongkar, kami tetap akan bangun rumah kembali dan tinggal,” tegas Hiron Kosay.

 

Menurutnya, pemerintah daerah menyampaikan pemberitahuan mengenai penggusuran tersebut satu hari sebelum dieksekusi.

 

“Mereka sampaikan infonya kemarin lalu dan sekarang langsung gusur Baliem Kotek. Jadi, kami belum siap, tetapi juga kami tinggal karena kami punya alasan bahwa ini tanah kami dan tempat kami.”

 

“Kami juga sudah ajukan gugatan ke LMA tiga tahun lalu, dan sementara kami tunggu untuk naik sidang,” katanya.

 

Selain itu, Agus Kosai mengatakan, silakan pemerintah bawa material bangunan dan mengusur bangunan, tetapi tanah masih tanah adat.

 

“Silakan bawa bangunan dan gusur bangunan, tetapi tanah milik kami. Masih tanah adat dan kami adalah ahli warisnya,” pungkas Agus.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

0
“Beberapa waktu lalu terjadi kasus penangkapan, kekerasaan dan penyiksaan terhadap dua pelajar di kabupaten Yahukimo. Kemudian terjadi lagi hal sama yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di kabupaten Puncak. Kekerasan dan penyiksaan terhadap OAP sangat tidak manusiawi. Orang Papua seolah-olah dijadikan seperti binatang di atas Tanah Papua,” ujarnya saat ditemui suarapapua.com di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (27/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.