ArsipKronologis penggeledahan Asrama Uncen (Rusunawa) Oleh Aparat Militer

Kronologis penggeledahan Asrama Uncen (Rusunawa) Oleh Aparat Militer

Selasa 2012-10-16 15:00:45

Seorang penghuni asrama saat itu berada di kamarnya dan ditunggu oleh aparat di depan pintu kamar mandi. Ketika penghuni itu keluar dari kamar mandinya aparat menodong mahasiswa itu dengan senjata guna mendapat informasi tentang orang yang dicari oleh aparat itu.

Semua mahasiswa yang masih tidur pada saat itu disepak keluar oleh aparat dengan sepri dan senjata laras panjang dan memaksa untuk membongkar kamar dari penghuni itu dan merampas hand Phone.

Dua orang mahasiswa penjual koran (Cepos) dipukul pada saat keluar dari asrama untuk pergi mengambil julannya (koran Cepos) tetapi dihadang ioleh aparat dan ditodong dengan senjata dan dipukul pada punggung bagin belakang. Informasih terakhir dua mahasiswa tersebut sedang terbaring karena sakit di asrama.

Pada pukul 06.00 WIT, aksi aparat itu diketahui oleh beberapa mahasiswa dan informasi aksi aparat itu diinformasikan ke semua penghuni dari unit 1 sampai unit 6. Semua penghuni yang juga adalah mahasiswa Uncen melakukan aksi palang kampus untuk mengidentifikasikan dan menindaklanjuti kejadian ini.

“Dengan demikian kami keluarga besar asrama Uncen Rusunawa meminta kepada lembaga Uncen dalam hal ini rektor uncen bahwa untuk medapatkan kenyamanan yang layak dari pihak berwajib perlu mengidentifikasi persoalan yang terjadi pada hari selasa 16 oktober 2012,”  hal ini disampaikan mahasiswa dalam release mereka.

Lanjut mahasiswa, dan kepada pihak keamanan dalam hal ini TNI/Polri diharapkan untuk menggunakan cara yang profesional dan sesuai ddengan aturan dan hukum yang berlaku di negara ini agar bangsa lain percaya keamanan di wilayah kesatuan republik indonesia yang berwibawa dan terhormat dalam menjaga keutuhna negara.

Mahasiswa juga menyatakan sikap bahwa, “Kami mahasiswa uncen meminta Pangdam dan Polda Papua untuk segera menarik pos penjagaan yang ada di perumnas tiga waena.
Kami mahasiswa uncen meminta kepada pangdam dan Polda Papua agar memberikan pemahaman yang baik kepada anggota atau bawahannya.”

Kemudian, mahasiswa juga mendesk lembaga Uncen untuk bertindak tegas apabila dikemudian hari terjadi hal yang sama dalam hal ini jika terjadi penyisiran di asrama-asrama mahasiswa maupun di ruas jalan di sekitar lingkungan kampus uncen.

Terakhir, mahasiswa juga meminta Gubernur, DPRP, MRP dan Walikota jayapura untuk segera bertindak tegas atas tindakan aparat yang melakukan tindakan diskriminasi terhadap mahasiswa Uncen maupun masyarakat Papua yang ada disekitar kampus uncen sekita perumnas III Waena.
ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

HRM Releases 2023 Annual Report On Human Rights and Conflict In...

0
HRM revealed that the human rights situation in West Papua strongly differs from that in other regions in Indonesia. The decades-old and unresolved armed conflict has intensified since December 2018, leading to a spike in extrajudicial killings, enforced disappearances, and torture by security forces, especially in the highlands.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.