ArsipMahasiswa Intan Jaya Gelar Perkenalan dan Pembekalan

Mahasiswa Intan Jaya Gelar Perkenalan dan Pembekalan

Senin 2012-10-22 14:58:45

Sementara itu, Jebu Miagoni, Penasehat IPMI-J mengatakan, kegiatan tersebut sangat penting dan harus dilakukan setiap tahun sebagai kegiatan rutin agar relasi antara senioritas dan yunioritas tetab berjalan dengan baik.

Pembina IPMI-J, Thomas Sondegau yang juga hadir untuk membuka kegiatan pembekalan dan perkenalan itu berharap agar mahasiswa dan pelajar dari Intan Jaya mampu bersaing dengan mahasiswa dari kabupaten lain yang umumnya sudah bisa dinyatakan mampu.

“Mahasiswa dan pelajar yang baru bergabung di IPMI-J agar bertahan dan mampu mengenyam mampu pendidikan di kota jayapura dengan baik.

Dan juga, diharapkan untuk seluruh mahasiswa agar lebih mengutamakan belajar dari pada aktifitas lain, karena tujuan utama datang jauh-jauh dari Intan Jaya ke Jayapura adalah untuk belajar,” jelas Thomas yang juga anggota DPRP di Komisi C.
.

“Supaya setelah selesai belajar, bisa kembali untuk membangun daerah Intan Jaya, bukan datang ke Jayapura untuk jalan-jalan, atau kegiatan yang tidak bermanfaat lainnya,” kata Thomas.

Anton Majau, salah satu mahasiswa baru yang menjadi peserta saat pembekalan dan perekanalan menyampaikan rasa terimakasihnya mewakili semua rekan-rekan mahasiswa dan pelajar baru yang mengikuti kegiatan pembekalan dari para senioritas.

“Kami ucapkan terimakasih kepada kakak-kakak yang sudah mendampingi dan memberikan kami pembekalan dan perkenalan. Meskipun susah dan terasa berat, tetapi ini merupakan pelajaran yang sangat berharga bagi kami para yunior,” katanya.

Kegiatan pembekalan mahasiswa baru yang dilakukan sejak tanggal 19 Oktober 2012 di aula SMA YPPK Tarun Bakti, Waena, ditutup pada Minggu (21/10) di Pantai Holtekam, Jayapura.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pacific Churches Urge MSG to Expel Indonesia if it Does Not...

0
"Are the countries supporting Indonesia's candidacy as a member of the UN Human Rights Council saying that they are comfortable with human rights violations?"

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.