ArsipHUT GPM, Mahasiswa di Yogyakarta Bikin Diskusi

HUT GPM, Mahasiswa di Yogyakarta Bikin Diskusi

Senin 2016-02-21 19:23:15

YOGYAKARTA, SUARAPAPUA.com — Hari ulang tahun ketiga Gerakan Papua Mengajar (GPM), 20 Februari 2016, tak hanya dirayakan di Jayapura. Puluhan mahasiswa Papua di Yogyakarta turut memeriahkan dengan menyelenggarakan diskusi tentang pendidikan di Papua.

Kegiatan ini diadakan di Asrama Dogiyai, Yogyakarta, dihadiri relawan GPM, Arnold Belau dan dari Buku Untuk Papua (BUP), Efraim Ramandei.

Selama acara berlangsung, Arnold menceritakaan pengalaman-pengalaman bersama kawan-kawan relawan GPM ketika mengajar anak-anak di Buper Waena dan Kebay Kotaraja, Jayapura, Papua.

Efraim juga menceritakan usaha BUP sebagai jejaring buku untuk membangun pendidikan melalui donasi buku di Papua.

“Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi Papua di Yogyakarta yang juga mau memperingati HUT GPM ketiga ini,” kata Arnold kepada suarapapua.com, Sabtu (20/2/2016) di Asrama Dogiyai, Yogyakarta.

Arnold juga mengatakan, GPM merupakan wadah bagi mahasiswa-mahasiswi untuk membangkitkan pendidikan di Tanah Papua yang kontekstual untuk anak-anak usia Sekolah Dasar (SD).

“Kami berharap, mahasiswa-mahasiswi Papua dimana saja berada, setelah balik ke Papua, GPM membuka ruang untuk bisa berpartisipasi dalam mengembangkan dan memajukan pendidikan di Papua melalui GPM,” ujarnya.

Bagi Efraim, acara diskusi dan penggalangan dana ini sangat penting. Karena itu, ia atas nama BUP berterima kasih kepada mahasiswa-mahasiswi Papua di Yogyakarta yang telah menyelenggarakan kegiatan ini.

Mikael Kotouki, salah satu mahasiswa yang hadir pada saat acara tersebut, mengungkapkan pentingnya pendidikan bagi generasi Papua.

“Kita harus menyadari diri sendiri. GPM dengan kegiatannya merupakan pintu bagi pendidikan Papua lebih maksimal demi pembebasan Papua. Mulai dari anak-anak usia SD yang mesti menjadi refleksi kita bersama dalam memecahkan persoalan pendidikan di Papua,” kata Kotouki di sela-sela kegiatan diskusi.

Salah satu mahasiswi Papua, Zuzan Griapon juga menyampaikan harapannya, “Semoga di HUT GPM yang ketiga ini dapat meningkatkan kepedulian generasi muda Papua untuk melihat masalah-masalah pendidikan di Tanah Papua.”

Lanjut Zuzan, perlu ada solusi yang tepat untuk memecahkan masalah-masalah pendidikan tersebut.

“Harus ada mahasiswa-mahasiswi yang bisa seperti kakak-kakak relawan GPM yang selalu setia memberikan kontribusi waktu, tenaga dan pikiran kepada adik-adik di Buper Waena dan Kebay Kotaraja,” ucapnya.

Kegiatan kali ini, harap Zuzan, dapat memberi manfaat, setidaknya mempereratkan hubungan emosional sesama anak Papua di Yogyakarta.

Selain diskusi dan galang dana, juga dibagikan postcard kepada para peserta yang hadir pada kegiatan ini untuk selanjutnya dituliskan pesan singkat dan motivasi kepada adik-adik binaan GPM di Jayapura.

 

MIKAEL KUDIAI

1 KOMENTAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

PAHAM Papua Desak Komnas HAM dan Pangdam XVII Investigasi Video Penganiayaan...

0
“Tindakan aparat TNI tersebut merupakan tindakan penyiksaan di luar hukum. Perlu dilakukan investigasi menyeluruh. Jika diketahui korban meninggal dunia, maka tindakan aparat tersebut dapat dikategorikan pembunuhan di luar hukum [extra judicial killing],” tegasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.