ArsipUncen Lakukan Monev Program BK3 di Kabupaten Keerom

Uncen Lakukan Monev Program BK3 di Kabupaten Keerom

Rabu 2015-01-14 14:57:15

KEEROM, SUARAPAPUA.com — Pusat Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura melakukan monitoring dan evaluasi (monev) program Bantuan Keuangan Kepada Kampung (BK3), di kampung Yanamaa, Distrik Arso, kabupaten Keerom, Papua, Selasa (13/1/2015) kemarin.

Ketua tim Pusat Kajian Ekonomi dan Keuangan Daerah Uncen, Marsi kepada suarapapua.com, menjelaskan, kegiatan ini bertujuan memantau langsung kinerja dari lembaga pemerintahan kampung.

 

"Selain itu, kami datang kesini untuk mencoba memberi solusi bagi pihak pemerintahan kampung ini,” ujarnya.

 

Program BK3 telah dicanangkan selama empat tahun semasa kepemimpinan Bupati Yusuf Wally.

 

Marsi berpendapat, BK3 cukup membantu warga, walau banyak kendala dalam realisasinya.

 

"Kami melihat sekarang sudah ada perubahan dari masyarakat tentang proses perencanaan, penganggaran dan pembuatan laporan,” kata Marsi.

 

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan ini bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Keerom, dan Australia Indonesia Partnership for Desentralitation (AIPD).

 

Marsi berharap agar ke depan masyarakat sudah bisa mampu mengelola sendiri ketika ada program-program pemerintah.

 

“Ini suatu proses pembelajaran bagi masyarakat supaya masyarakat bisa dengan teliti melaksanakan program-program yang datang dari pemerintah, baik daerah maupun pemerintah pusat,” kata ketua tim.

 

Kegiatan ini diapresiasi aparat kampung dan warga setempat.

 

Kepala kampung Yanamaa, Remigius Tuamis menyadari pentingnya kegiatan monev ini. Bagi dia, materi dari instruktur cukup bagus karena dapat membuka cakrawala berpikir untuk kemudian diterapkan, setidaknya mulai membenahi kekurangan dalam pelaksanaan program BK3.

 

“Saya kira ini sangat membantu kami dalam menyikapi kendala-kendala di lapangan,” ujarnya.

 

Kendala selama ini, kata Tuamis, terutama penyusunan laporan yang kerap sulit dituntaskan.

 

“Memang di tahun-tahun awal kami sangat kewalahan dalam pembuatan laporan penggunaan dana, sebab kami masih baru dalam program ini. Baru pada tahun 2014 kami sudah bisa membuat laporan penggunaan dana dengan baik,” tutur Tuamis.

 

Diharapkan, mulai tahun 2015 ini, pemerintah daerah tidak lagi persulit saat pencairan dana BK3.

 

“Sebab kendala paling utama saat kami sudah siap untuk melaksanakan program BK3 ini adalah sulitnya pencairan dana,” ujar kepala kampung.

 

Editor: Mary

 

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

0
“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat menerapkan materi secara praktis ke dalam aktivitas usahanya sehingga melalui program PBP YET akan lahir lebih banyak pengusaha asli Papua sukses ke depannya,” kata Nathan Kum.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.