ArsipPelayanan Buruk, Mahasiswa Uncen Palang Kampus

Pelayanan Buruk, Mahasiswa Uncen Palang Kampus

Selasa 2013-02-26 15:49:30

PAPUAN, Jayapura— Merasa tidak puas dengan pelayanan di kampus Universitas Cenderawasih Papua, ribuan mahasiswa, siang tadi, Selasa (26/2/2013), melakukan aksi demonstrasi dengan cara memalang kampus Uncen baru di Perumnas III, dan kampus Uncen lama di Abepura, Papua.

"Kami selalu penuhi kewajiban bayar biaya studi, namun hak kami untuk mendapatkan pengajaran dan fasilitas penunjang yang layak tak pernah dipenuhi, pihak kampus harus memperhatikan hal ini," ujar kordinator aksi, Seth Wenda, kepada suarapapua.com, di sela-sela aksi siang tadi.

Menurut Zeth, selama ini pihak Kampus telah mengetahui ada banyak kelemahan di kampus, mulai dari fasilitas kampus yang tidak menunjang, hingga permasalahan dosen yang malas mengajar, namun hal itu terus dibiarkan.

"Kami bayar kuliah tepat waktu, tapi ada banyak sekali dosen yang malas masuk dan tak memenuhi kewajiban mereka untuk mengajar dan mendidik kami,  ini kerugiaan besar bagi mahasiswa," tegasnya.

Karena itu, Zeth meminta agar pihak manajemen tidak hanya tidur dan bermimpi, namun bangkit untuk memperhatikan kebutuhan dan aspirasi yang disampaikan mahasiswa.

Hal senada diutarakan oleh Samuel Sama, bahwa banyak dosen lebih mementingkan proyek di luar kampus dibandingkan mengajar mahasiswa yang merupakan kewajiban mereka.

"Ada banyak sekali pembodohan di kampus, dosen tidak masuk, tapi paraf sudah sampai tiga kali, ini persoalan yang sangat serius, ini proses pembodohan yang dilakukan dosen kepada mahasiswa," pungkas Sama.

Aksi sendiri dilangsungkan untuk mendengar keterangan langsung dari Rektor Uncen, Festus Simbiak, dan pembantu rektor III bidang akademik, namun tak ada satupun pengurus kampus yang hadir dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa, sehingga massa membubarkan diri dengan tenang sekitar pukul 13.00 WIT.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

PTFI Bina Pengusaha Muda Papua Melalui Papuan Bridge Program

0
“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini para peserta dapat menerapkan materi secara praktis ke dalam aktivitas usahanya sehingga melalui program PBP YET akan lahir lebih banyak pengusaha asli Papua sukses ke depannya,” kata Nathan Kum.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.