ArsipAnggota MRP: Poligami Penting Untuk Selamatkan Papua Dari Genosida

Anggota MRP: Poligami Penting Untuk Selamatkan Papua Dari Genosida

Jumat 2012-09-07 10:37:15

Namun, lanjut Ciska, laki-laki sebagai kepala keluarga harus bertanggung jawab untuk mengurus keluarganya, agar tidak menimbukan kekerasan dalam rumah tanggah, sesuai dengan apa yang masudkan dalam Pasal 1 UU Nomor 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT.

Lanjutnya lagi, bila kebiasan (Budaya) poligami tidak diterapkan oleh generasi muda Papua, orang Papua akan Punah (Genosida) dengan sendirinya dikemudian hari.

Menurut Ciska, jika melihat kenyataan di Papua, setiap harinya banyak orang asli Papua yang meninggal akibat dibunuh militer Indonesia, namun angkat kelahiran tidak meningkat.

“Selama ini yang terjadi penembakan di Papua, pihak terkait selalu ungkap bawah OTK, hal ini kami sebagai perwakilan Orang Asli Papua merasa kecewa dengan pernyataan ini,  namun yang memiliki sejata adalah TNI/POLRI,” tutur Mama Ciska.

Mandos Mote, salah satu Mahasiswa Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) membenarkan ungkapan Mama Ciska Abugau, jika melihat kondisi Papua, faktanya memang demikian, karena dalam sebulan saja angka kematian selalu tinggi.

Mote menabah, Budaya poligami perlu diangkat, demi menyelematkan manusia dan alam Papua, walaupun hal tersebut bertentangan dengan hukum agama.

JEKSON IKOMOU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kuota OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.