ArsipBesok, KSPMPB Datangi MRP Soal Perdasus Budaya Papua

Besok, KSPMPB Datangi MRP Soal Perdasus Budaya Papua

RabuĀ 2013-04-24 14:18:30

PAPUAN, Jayapura— Kelompok Solidaritas Pemuda dan Mahasiswa Peduli Budaya Papua (KSPMPB), Kamis (25/4/2013) besok, akan mendatangi kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) di Kotaraja, Papua, untuk bertemu dengan unsur pimpinan dan anggota MRP.

"Tujuan kedatangan kami untuk meminta MRP buat Perdasus untuk momen-momen budaya orang asli Papua yang selama ini selalu diterjemahkan miring," kata Kordinator KSPMPB, Tedy Pekei, kepada suarapapua.com, beberapa waktu lalu di Abepura, Papua.

Menurut Pekey, pemerintah Indonesia selalu memberikan stigma miring terhadap simbol-simbol budaya masyarakat asli Papua, termasuk hari-hari bersejarahnya.

ƂĀ 

"Ini agar dapat menyelamatkan generasi muda Papua di kemudian hari. MRP harus memperhatikan kebutuhan hari ini," tambah Pekey.

Sementara itu, Natan Tebay mewakili tokoh pemuda Papua meminta masyarakat dapat melihat usulan KSPMPB dengan bijak, sebab selama ini tidak ada perhatian yang diberikan oleh MRP terhadap budaya dan adat istiadat orang asli Papua.

"Kami akan tantang MRP buat gebrakan baru. Intinya, Perdasus soal budaya dan adat istiadat orang Papua, termasuk hari besar perlu segera ditetapkan," ujar Tebay, Rabu (24/3/2013) siang tadi.

Tebay juga mempertanyakan pengertian peradabaan baru yang selalu disebut-sebut oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, sebab hal tersebut belum nampak hingga kini.

Ć¢ā‚¬Å“Kalau bisa gubernur bisa memperhaitkan hal ini dan membuat suatu perda untuk peringati hari-hari bersejarah untuk orang Papua, sehingga dapat meminimalisir tudingan-tudungan miring tersebut,Ć¢ā‚¬Ā tegas Tebay.

Tebay dan Pekey justru ingin mengusulkan kepada MRP agar tanggal 26 April ditetapkan sebagai hari budaya nasional Papua, sebab tanggal tersebut adalah hari kelahiran tokoh budaya Papua, Arnold Cp Ap.

"Kami akan usulkan MRP agar tetapkan tanggal 26 April sebagai hari peradaban budaya bagi orang Papua. Karena Arnold Ap adalah tokoh pejuang budaya dan hak-hak pribumi melalui budaya dan lagu-lagu Papua zaman dulu," ujar mereka.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pencaker Palang Kantor Gubernur Papua Barat Daya

0
"Namun sayangnya, sejak aksi dari pagi hingga pukul 13:00 siang, Pencaker tidak bisa bertemu dengan Pj Gubernur, sehingga kamiĀ  Pencaker bersepakat untuk memalang Kantor Gubernur secara adat," tegasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.