ArsipPolisi Tembak Warga, Dua Tewas dan Tiga Luka Kritis

Polisi Tembak Warga, Dua Tewas dan Tiga Luka Kritis

Rabu 2013-05-01 11:12:00

PAPUAN, Sorong — Sekitar pukul 21.00 Wit, Selasa (30/4/2013) malam, lima warga sipil di Jalan Klain, Kelurahaan Aimas, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, ditembak aparat Kepolisian Resort Kota Sorong dengan timas panas.

Dua warga sipil yang tewas adalah Abner Malagawak (22), dan Thomas Blesya (22), sedangkan tiga warga yang ditembak dan luka kritis, yakni, Herman Lokden (19), kena luka tembak di kaki sebelah kanan, Andreas Kapissa (23), tertembak di kaki, dan seorang ibu rumah tangga, Salomina Kalaibin (33), yang ditembak di tangan kiri, bagian perut, dan tembus dipaha sebelah kiri.

Tiga warga sipil yang ditembak aparat kepolisian saat ini masih kritis, dan sedang menjalani perawatan secara intesif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sorong, dibawah penjagaan ketat aparat keamanan.

Thomas Daimboa (42), Ketua RT setempat, yang juga berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ketika dihubungi suarapapua.com, membenarkan peristiwa penyerangan disertai penembakan yang dilakukan gabungan aparat TNI/Polri.

“Perisitiwa terjadi pukul 10 malam, kami sedang berkumpul bicara untuk tanggal 1 Mei. Nampaknya aparat sudah mencium agenda pertemuaan tersebut. Aparat datang dari arah timur dan barat dengan mobil dinas dan mobil pribadi.

Ada ibu Salomina (ibu rumah tangga yang juga kritis karena ditembak) melihat aparat di dalam mobil dengan senjata lengkap dan sudah kokang senjata. Ibu Salomina langsung berteriak, dan kami keluar untuk menghampir mobil dan melihat anggota Polisi di dalam mobil,” ujar Thomas menceritakan kronologis peristiwa tersebut.

Karena tidak terima, beberapa warga kemudian merusak mobil tersebut, dan saat yang bersamaan, dari arah berlawanan, aparat melakukan penembakan, dan membubarkan massa aksi yang sedang berada di TKP.

“Selain melakukan penembakan, aparat juga mengejar kami yang ada di tempat kejadian. Setelah melakukan penembakan, aparat pergi dan meninggalkan kami, setelah itu kami baru tahu kalau dua teman anak kami tewas, dan tiga lainnya luka-luka parah,” cerita Thomas.

Hingga saat ini, situasi di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, masih tegang. Beberapa warga juga terus mendatangi rumah duka untuk melihat dua jenazah warga sipil yang sedang terbaring kaku.

OKTOVIANUS POGAU      

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.