ArsipPuluhan Masyarakat Adat Papua Peringati Hari Pribumi Internasional

Puluhan Masyarakat Adat Papua Peringati Hari Pribumi Internasional

Minggu 2014-08-10 12:29:45

PAPUAN, Jayapura — Sabtu (9/8/2014) kemarin, bertempat di kediaman Ketua Dewan Adat Papua (DAP), Forkorus Yaboisembut, di Distrik Sabron Yaru, Sentani, Papua, puluhan masyarakat adat Papua yang tergabung dalam Negara Republik Federal Papua Barat (NRFPB) merayakan hari pribumi internasional, 9 Agustus 2014.

Staf Dewan Adat Papua (DAP), Willem Rumaseb, dalam sambutan menjelaskan, perayaan hari pribumi internasional telah dimulai oleh masyarakat adat Papua sejak tahun 1994, dan masih terus dirayakan hingga saat ini.

 

“Masyarakat adat Papua punya kewajiban merayakan ini tanpa intervensi dari siapapun, karena hari ini adalah hari bersejarah bagi masyarakat adat Papua, dan masyarakat adat internasional,” kata Rumaseb.

 

Menurutnya, dengan momen perayaan ini, perjuangan rakyat Papua Barat harus dipertahankan kedepannya, yakni terus berjuang demi keselamatan masyarakat adat pribumi Papua yang semakin terancam eksistensinya.

 

Salah satu pimpinan masyarakat adat wilayah La-Pago, Engel Surabut menambahkan, “Kita harus menjaga identitas kita sebagai masyarakat adat, dan jangan ikut-ikutan, tetapi tunjukkan diri sebagai anak adat yang tahu diri dan tahu adat.”

 

Sementara itu, Ketua DAP, Forkorus Yaboisembut menuturkan, hari masyarakat adat selalu disebut dengan Unitied Nations, yang artinya persatuan bangsa, dan masyarakat adat secara umum memiliki tujuh dasar kekuatan perjuangan.

 

“Tujuh kekuatan itu, yakni iman kepada Tuhan Yang Maha Esa; ilmu pengetahuan sebagai kekuatan alam semesta dan manusia; politik sebagai kekuatan masyarakat pribumi; militer sebagai kekuatan pertahanan dan menjaga stabilitas keamanan dalam kehidupan masyarakat pribumi; uang sebagai sarana memperkuat kekuatan politik masyarakat pribumi dalam negeri dan luar negeri.”

 

“Diplomasi sebagai kekuatan untuk mempengaruhi kerja kita dalam politik luar negeri; dan yang ketujuh, media menjadi kekuatan masyarakat pribumi untuk mendorong politik masyarakat pribumi baik dalam negeri dan luar negeri,” tutur Forkorus.

 

Pantauan suarapapua.com, peringatan hari pribumi internasional dilakukan dalam bentuk ibadah syukuran, yang dihadiri oleh puluhan masyarakat adat, dan berlangsung sejak pukul 11.30 WIT hingga berakhir pukul 13.30 WIT, selanjutnya digelar acara ramah tamah.

 

REDAKSI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

0
"Sampai saat ini belum ada ketegasan terkait pelanggaran-pelanggaran yang terjadi di sana. Tidak ada ketegasan dari pemerintah daerah Yahukimo. Kami minta untuk segera tangani.”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.