ArsipBupati Tolikara Diminta Perhatikan Nasib Mahasiswa

Bupati Tolikara Diminta Perhatikan Nasib Mahasiswa

Rabu 2013-07-10 11:07:45

PAPUAN, Jakarta — Bupati Kabupaten Tolikara, Usman Genongga Wanimob diminta memperhatikan nasib mahasiswa asal Kabupaten Tolikara yang sedang mengenyam studi di berbagai kota di Papua dan Indonesia.

Sonny Kembu Wanimbo, Ketua Kordinator Wilayah Mahasiswa Tolikara di Kota Studi Jakarta menegaskan, dalam sidang paripurna beberapa waktu lalu, Pemerintah Daerah telah menyetujui anggaran sebesar 3 milyar bagi pendidikan mahasiswa.

“Namun sampai saat ini realisasinya belum ada. Kami juga menyesalkan sikap Bupati yang tidak paham tentang kalender pendidikan nasional,” ujar Sonny Kembu saat ditemui suarapapua.com, Rabu (10/7/2013) siang tadi, di Honai Mahasiswa Tolikara, Cawang, Cililitan.

Menutu Sonny Kembu, akibat pencairan dana pendidikan yang lambat dan tak mengikuti kalender pendidikan nasional, banyak mahasiswa yang terbengkalai untuk mengikuti ujian akhir semester, dan beberapa lagi berhenti melanjutkan kuliah.

“Kalau bupati paham kalender pendidikan nasional, dan dana pendidikan dicairkan tepat waktu, tentu perkuliahaan mahasiswa akan lancar, kalau sudah begini tentu mahasiswa harus mengulang lagi di semester depan,” katanya.

Karena itu, Sonny Kembu berharap Bupati Tolikara, beserta dinas-dinas terkait agar segera memikirkan nasib pendidikan mahasiswa asal Tolikara yang tersebar di berbagai kota studi di Indonesia.

“Soal dana pendidikan bagi mahasiswa, itu hak kami, karena itu harus dicairkan. Kami tidak minta uang pribadi dari bapak-bapak pejabat, tapi kami menuntut hak-hak kami yang dijamin melalui amanat UU Otsus,” tutup Sonny Kembu.

Sementara itu, Bupati Tolikara Usman Genongga Wanimbo, ketika dihubungi media ini via telepon selulernya tidak memberikan respon. Pesan singkat yang dikirim juga tak di balas.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Danramil 1703-04/Aradide Ditemukan Tewas, TPNPB Akui Bertanggungjawab

0
“Danramil Aradide kami pasukan TPNPB yang tembak mati dan kami siap bertanggungjawab atas aksi penyerangan ini. Pasukan teroris kolonial Indonesia, tidak boleh cari rakyat sipil, tetapi cari kami, karena ini kami yang lakukan,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.