Sabtu 2014-02-08 10:40:00
PAPUAN, Jayapura - Aliansi Demokrasi Untuk Papua (ALDP) mencatat beberapa tantangan yang bakal dihadapi oleh Jakarta dan Papua selama tahun 2014. Tantangan-tantangan tersebut dirangkum berdasarkan pengamatan dari berbagai kasus dan persistiwa yang sudah terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Adapun tantangan-tantangan tersebut, Pertama, Aksi kekerasan cenderung menigkat disebabkan oleh isu keamanan dan separatis, ketimbang politik di pemilu atau konflik diantara masyarakat sipil (konflik horizontal).
Kedua, Nasib RUU Otsus plus yang masih sangat tergantung pada politik di Jakarta serta perubahan rumusan yang terjadi berkali kali tanpa ada kordinasi yang maksimal diantara berbagai pihak terkait secara substansi, isi termasuk “Plus†dari otonomi yang sebelumnya sudah ‘khusus’ akan menimbulkan konflik tersendiri diantara pihak yang berkepentingan.
Ketiga, Penyelenggaran pemerintahan di tingkat provinsi, kabupaten dan kota makin rentan dengan penyahlagunaan kewenangan terkait alokasi anggaran yang makin besar. Apalagi jika pengawasaninternal tidak berjalan efektif dan sumber daya manusia yang tersedia tidak didukung dengan aturan dan peningkatan kapasitas lainnya. Penggunaan anggaran Negara untuk biaya biaya politik semakin besar termasuk untuk pengamanan dan penyelesaian konflik. Selain itu dapat berpeluang munculnya dugaan penyalagunaan kewenangan akibat dan munculnya dukungan terhadap kelompok, kandidat atau partai tertentu yang secara personal ataupun institusional dapat menarik pejabat publik untuk terlibat.
Keempat, Kondisi komponen mesyarakat sipil akan sangat rentan dan mudah terpecah belah dikarenakan kepentingan politik pemilu, tuntutan pengesaan RUU pemekaran, sejumlah kegagalan disaat pemilu serta politik uang yang meningkat di masyarakat. Apalagi ketika tidak ada dukungan yang intensif terhadap penguatan masyarakat sipil. Sejalan dengan itu permasalahan di bidang pelayanan publik seperti transportasi, penyelenggaraan pendidikan dan kesehatan akan meningkatan karena alasan tahun politik dan isu keamanan.
Kelima, Kesibukan terkait pemilu akan mempengaruhi kampanye dialog makin dibutuhkan untuk merespon aksi kekerasan yang cenderung meningkat baik terkait pemilu, aksi kekerasan secara politik maupun konflik horizontal.
ARNOLD BELAU