ArsipBupati Keerom Apresiasi Penari Sanggar Rawori

Bupati Keerom Apresiasi Penari Sanggar Rawori

Sabtu 2015-01-17 21:45:30

KEEROM, SUARAPAPUA.com — Tarian dan musik daerah Papua yang dikembangkan Sanggar Rawori, perlu terus dijaga karena ikut mengangkat nilai-nilai seni dan budaya lokal.

Sanggar seni tari dari kota Jayapura itu tampil menyemarakkan suana perayaan natal kerukunan keluarga besar Yapen Waropen di Kabupaten Keerom, Sabtu (17/1/2015) di gedung Pramuka, Arso.

 

Bupati Keerom, Yusuf Wally dalam sambutannya tak lupa menyampaikan apresiasinya kepada para penari sanggar ini.

 

“Pementasan tarian tadi sangat bagus, dan ini hal positif yang kiranya terus dijaga,” ujar Wally.

 

Bupati mengaku, penampilan Sanggar Rawori turut menghadirkan suasana natal, karena para penari dengan lincah memainkan perannya masing-masing.

 

Seperti sebelumnya, tahun ini Kerukunan Keluarga Besar Yapen Waropen se-kabupaten Keerom mengadakan ibadah natal dan tahun baru.

 

Sanggar Rawori menampilkan sebuah tarian adat dengan judul “Maimamuna” atau tarian perang. Tarian ini dimainkan sembilan penari dan tiga pemain musik.

 

Penasehat Ikatan Keluarga Besar Yapen Waropen di Keerom, Fredy Wona dalam sambutannya mengungkapkan rasa puasnya atas pelaksanaan ibadah kali ini.

 

Terutama ketika tim penari menyuguhkan tarian. “Sungguh menyenangkan hati saya melihat para penari yang sangat cekatan dan teliti memainkan perannya,” ucap Wona.

 

Ia juga mengajak seluruh warganya untuk terus bekerja dengan tak lupa berdoa kepada Tuhan.

 

“Beragama, berbudaya berarti kita sudah menjalankan amanat dari Yesus Kristus,” tegasnya.

 

Edito: Mary

 

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

PMKRI Kecam Tindakan Biadap Oknum Anggota TNI Siksa Warga Sipil di...

0
“Kami minta kepada TNI dan Polri yang bertugas di Tanah Papua agar tidak boleh bertindak semena-mena terhadap manusia khususnya manusia Papua, sebab manusia Papua juga sama seperti manusia lainnya yang punya hak asasi manusia yang ada di muka bumi ini,” ujar Yasman Yaleget.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.