ArsipPenjual BBM Dengan Harga Mahal Akan Ditegur

Penjual BBM Dengan Harga Mahal Akan Ditegur

Jumat 2016-04-29 08:55:36

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berbagai jenis di Jayawijaya, Papua, mengalami penurunan akibat penambahan kuota BBM yang dilakukan pihak PT. Pertamina pada April 2016, namun ada saja pengecer BBM Industri jenis Premium dan Solar masih menjual dengan harga tidak wajar.

Menanggapi kondisi ini, Semuel Munua, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Jayawijaya mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya akan mengumumkan melalui media supaya mereka tahu informasi penurunan harga untuk dapat menurunkan harga lamanya.

Tetapi juga, katanya, kemungkinan pengecer-pengecer yang masih menjual dengan harga lama untuk menghabiskan stok lama yang dibelinya dengan harga lama pula. Berkisar mulai dari Rp20.000 hingga Rp23.000 per liter.

“Apa yang dilakukan para pengecer untuk mungkin menghabiskan stok lama yang mereka beli dengan harga lama. Jadi, setelah itu pasti harganya turun kembali dengan sendirinya, sebab di APMS harga BBM menggunakan harga nasional,” ujar Munua kepada suarapapua.com di Wamena, Jumat (29/4/2016) siang.

“Dan ini saya sudah perhatikan juga bahwa para pengendara masih isi BBM di industri, tetapi pastinya kedepan kami akan informasikan ke masyarakat supaya bisa mengisi BBM dengan harga standar yang ada di APMS,” tuturnya.

Untuk pengisian di APMS, pihaknya tak bisa membatasi kendaraan dari luar Kabupaten Jayawijaya walaupun mereka juga mendapatkan kuota BBM yang sama, sebab ini sudah menjadi komitmen bersama pihak Pertamina.

“Contohnya, Pertamina sampaikan jika kendaraan dari daerah Keerom ke kota Jayapura ketika bahan bakarnya habis tidak mungkin kembali isi di Kerom, pastinya akan isi di kota Jayapura, sehingga hal ini juga sama bagi daerah Jayawijaya dan kabupaten lainnya. Hanya saja kedepan kuota bagi kabupaten lain, kami diskusikan untuk diatur,” kata Munua.

Dijelaskan, sistem kupon yang selama ini diberlakukan sudah tidak lagi digunakan, hanya saja BBM jenis Solar yang masih mengunakan sistem kupon untuk menghindari peluang bisnis jual menjual ke kontraktur atau pekerja proyek. Selain iut, tidak ada lagi batasan-batasan pengisian, hanya saja dikendalikan dengan kupon.

Khusus pengangkutan BBM dari Jayapura ke Wamema masih menggunakan angkutan udara dengan beberapa aviasi penerbangan yang ada. Diantaranya, Trigana Air, Cardig, Deraya dan T-MG dan untuk saat ini tidak ada kendala angkutan sama sekali.

Sementara itu, Mully Wetipo, ketua FMJ-PTP mengatakan, meski harga BBM sudah mengalami penurunan dengan ditambahnya kuota BBM, tetapi pihaknya sebagai wadah representatif masyarakat Jayawijaya dan Pegunungan Tengah Papua akan terus mengawal proses yang sedang berjalan ini.

“Perjuangan masih akan terus berjalan Sob, dan ini hanya langkah awal untuk menuju ke tahap selanjutnya,” tulis Mully di laman facebooknya.

Editor: Mary

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

0
“Kepala suku jangan membunuh karakter orang Abun yang akan maju bertarung di Pilkada 2024. Kepala suku harus minta maaf,” kata Lewi dalam acara Rapat Dengar Pendapat itu.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.