ArsipAktivis Papua Minta Kongres KNPI Tidak Merekayasa Kehadiran Jong Papua

Aktivis Papua Minta Kongres KNPI Tidak Merekayasa Kehadiran Jong Papua

Sabtu 2015-02-21 02:01:15

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Provinsi Papua akan menjadi tuan rumah kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) XIV, pada 25-28 Februari 2015 mendatang, di Jayapura, Papua.

Seperti dikutip dari tribunnews.com, Kongres KNPI di Papua ini mungkin akan punya makna penting dalam perjalanan sejarah dan peran perjuangan pemuda Indonesia, karena melengkapi momentum Sumpah Pemuda Indonesia yang digelar pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta.

“Sumpah Pemuda yang dideklarasikan pada 1928 telah dihadiri oleh beberapa organisasi pemuda dari berbagai daerah yakni Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatra." 

 

"Namun tidak ada Jong Papua. Sehingga melalui kongres KNPI ke XIV di Jayapura, Papua adalah melengkapi Sumpah Pemuda yang dideklarasikan tahun 1928,” ungkap Ketua Dewan Pengurus Pusat KNPI, Taufan EN Rotorasiko, Minggu (8/2/2015).

Menurutnya, kongres KNPI di Jayapura juga merupakan penegasan bahwa Papua adalah provinsi yang aman untuk pembangunan ekonomi dan tujuan wisata.

“Diharapkan Kongres KNPI ini mendorong percepatan Provinsi Papua mencetak pemuda pemudi menuju kepemimpinan Nasional maupun Internasional,” tambah Taufan.

Sementara itu, Phaul Heger salah satu aktivis HAM dalam blog pribadinya, phaul-heger.blogspot.com, secara tegas mengatakan persoalan mendasar yang hingga saat ini masih menjadi catatan sejarah perjuangan bangsa Papua adalah kepalsuan sejarah di masa lalu. 

 

Dikatakan, persoalan integrasi Papua ke dalam Indonesia pun masih dianggap sebagai bagian dari cara-cara licik yang dipakai untuk menggabungkan Papua ke dalam Indonesia.

"Sebagai fakta sejarah bahwa Papua juga telah dipersiapkan menjadi sebuah negara yang merdeka, yang kemudian kemerdekaannya itu hanyalah singkat. Walau demikian perjuangan kemerdekaan itu masih bertahan dan masih ada hingga saat ini," tulisnya.

Paul juga mengatakan, jika benar Papua bagian sah dari Indonesia, kiranya pemuda KNPI di Papua dapat mengambil sikap yang sama dengan apa yang menjadi tuntutan rakyat Papua, yakni, penentuan nasib sendiri atau Referendum, agar perjelas status politik Papua.

"Kita bisa belajar dari pengalaman Inggris dan Skotlandia dimana Inggris membuka ruang untuk Skotlandia, tetapi mayoritas lebih memilih tetap bersama Inggris." 

 

"Hal ini pun akan sama bila Indonesia dengan keterbukaan memberikan ruang untuk rakyat menentukan masa depan. KNPI perlu juga mendorong hal ini," tulisnya.

Paul mengharapkan, dalam kongres KNPI nanti, para pemuda tidak membuat sesuatu hal yang berlebihan dan anggap sebagai bagian dari menambah kekeliruan sejarah atau kepalsuan sejarah. 

 

"Hingga saat ini perjuangan rakyat Papua untuk menentukan hak kedaulatannya masih diperjuangkan," lanjutnya.

Diakhir tulisannya, Paul juga mengatakan, tidak pernah ada nama "Jong Papua" dalam sejarah Indonesia, karena itu KNPI diminta tidak melakukan rekayasa, dan menjadi agen yang kembali mencaplok Papua sebagai bagian Indonesia. 

 

"Kedengarannya kan lucu, gelar kongres saja mau legitimasi kehadiran Papua dalam perjalanan sejarah Indonesia, ini tidak benar, dan jangan semakin memaksakan nasionalisme orang Papua terhadap Indonesia, para pemuda Papua harus tahu diri, jangan lupa diri karena uang dan merah putih," tegasnya.

 

MIKAEL KUDIAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

0
“JDP menyerukan kepada pemerintah agar konflik bersenjata di Tanah Papua harus dapat diakhiri dengan mengedepankan cara-cara damai yakni melalui dialog,” kata Warinussy.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.