ArsipAyah Kaleb Bagau Tolak Permintaan Maaf Kapolda Papua

Ayah Kaleb Bagau Tolak Permintaan Maaf Kapolda Papua

Selasa 2015-09-29 04:29:02

TIMIKA, SUARAPAPUA.com — Ayah Kaleb Bagau (17), Pdt. Obet Bagau di Timika, Papua, menolak permintaan maaf dari Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Papua, Irjen (Pol) Paulus Waterpauw, setelah anaknya tertembak timah panas aparat Kepolisian di pasar Gorong-gorong Timika, Papua.

Permintaan maaf dari Kapolda Papua disampaikan melalui sambungan telepon seluler dari Jayapura, Papua, malam hari, saat keluarga sedang gelar acara duka di Kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Timika, Papua.

 

Pdt. Obed Bagau mengatakan, sebaiknya Kapolda bersama anak buahnya memohon ampun kepada Tuhan karena selama ini telah merenggut nyawa orang-orang tidak berdosa di Tanah Papua, secara khusus di Timika.

 

“Beberapa waktu lalu aparat keamanan baru saja menembak mati dua warga Kamoro di Gereja, kini anak saya yang masih duduk di bangku SMA tertembak lagi oleh timah panas aparat keamanan, saya tidak terima permintaan maaf itu,” kata Bagau, seperti dikutip keluarganya, Yoseph Bagau.

 

Menurut Yoseph, ayah dari korban meninggal meminta Polisi menuntaskan kasus penembakan anaknya, juga penembakan terhadap dua warga Kamoro beberapa saat lalu di depan Gereja Katolik Koperapoka, Timika, Papua.

 

“Para pelaku harus diadili, selama ini terus terjadi impunitas, seakan-akan nyawa orang Papua tidak ada harganya di depan aparat keamanan, kami mengutuk cara-cara ini,” tegas Yoseph.

 

Menurut Yoseph, selama ini keluarga korban mengamati jika proses penuntasan berbagai kasus hukum hanya omongan kosong di media massa, karena proses hukum terhadap pelaku tidak pernah dilakukan.

 

“Kami benar-benar kecewa dengan sikap dan perbuatan aparat Negara ini, perlakukan kami orang Papua seperti binatang, jadi berhenti terus menyampaikan permohonan maaf,” katanya lagi.

 

Sebelumnya seperti ditulis media ini, Aparat Kepolisian menembak mati satu siswa SMA, atas nama Kaleb Bagau (17), dan rekannya Efrando (17) menderita luka-luka, dan ditembak dibagian dada dan kaki, dan kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mimika, Papua.

 

“Adik saya masih sekolah di STM Kuala Kencana, sekarang kelas tiga, ditembak oleh aparat kepolisian tadi malam, dan sekarang jenazah sedang disemayamkan di rumah duka Kantor Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Timika,” katanya.

 

Kronologinya, kata Yoseph, sekitar pukul 19.00 WP adiknya minta ijin keluar rumah untuk duduk-duduk di pasar Gorong-gorong bersama teman-teman sekolahnya. Ketika sedang bersama teman-temannya, tiba-tiba puluhan aparat kepolisian menggunakan senjata lengkap dan mobil mengepung wilayah tersebut.

 

“Adik saya dan Efrando bersama kawan-kawannya yang sedang duduk kaget dengan situasi tersebut, karena takut mereka dua bersama teman-temannya melarikan diri,” cerita Yoseph.

 

Saat melarikan diri itu, Polisi mengeluarkan tembakan beruntun ke arah mereka, kemudian Kaleb Bagau tertembak di dada, dan meninggal di tempat, sedangkan Elfrando tertembak di kaki dan dada, kemudian masih bisa mendapatkan perawatan.

 

“Adik saya kemudian meninggal di tempat, Polisi langsung bawa dia ke Rumah sakit, tapi sudah meninggal dunia, saat ini kami minta pertanggungjawaban Polisi,” kata Yoseph.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

0
“Masyarakat harus tetap konsisten dengan apa yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang terlebih penting masyarakat harus menjaga keamanan di Tambrauw sehingga semua kegiatan berjalan dengan aman dan damai mulai dari tahapan hingga selesai Pilkada 2024 nantinya,” pesannya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.