ArsipMenjaring Tenaga Guru, Pemda Jayawijaya Diminta Bangun Kerja Sama dengan Daerah Lain

Menjaring Tenaga Guru, Pemda Jayawijaya Diminta Bangun Kerja Sama dengan Daerah Lain

Minggu 2015-02-15 20:08:00

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Direktur Sekretariat Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelayanan Katolik (YPPK) Jayawijaya, Stefanus Ngadimin, menuturkan, sekolah-sekolah Katolik di Wamena, pada tahun 2015, membutuhkan tenaga guru sekitar 114 orang.

Namun ketika lowongan pekerjaan dibuka, kata Ngadimin, yang berminat menjadi guru hanya 19 orang. Dari empat orang itu, ketika dites bukan berlatar belakang keguruan, sedangkan hanya 15 orang yang berlatar belakang keguruan.

 

“Dari 14 orang yang siap dites, ternyata yang datang ikut tes sebanyak 16 orang. Ya karena kami butuh, maka kami tes dari 16 orang itu, kebetulan semuanya berlatar belakang keguruan."

 

"Sayangnya, 16 orang itu semuanya tidak lulus berdasarkan standar nilai diatas 50 yang kami tentukan, tapi karena kami butuh, ya kami rangkingkan saja dan luluskan 7 orang saja,” jelas Ngadimin, kepada suarapapua.com di Wamena, Selasa (10/2/2015) lalu.

 

Lagi-lagi ungkap Ngadimin, dari 7 orang yang diterima tidak mau ditempatkan jauh dari kota, padahal waktu melamar telah menyetujui ditempatkan dimana saja. (Baca: Stefanus Ngadimin: Siswa yang Punya Minat Jadi Guru di Jayawijaya Sangat Minim).

 

Akhinya dengan berbagai pertimbangan, 7 tenaga guru itu ditempatkan di beberapa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di dalam kota Wamena.

 

Melihat kondisi itu, Ngadimin pernah menyarankan kepada Pemda Jayawijaya, melalui Kepala Bappeda agar dapat menyikapi kondisi tersebut, namun Pemda justru menyarankan format untuk mencari guru kontrak.

 

“Jika seperti itu, saya sarankan untuk mencari guru dari daerah lain saja, seperti dari Toraja, NTT, Key dan daerah lain yang cocok dengan daerah Wamena, sehingga guru-gurunya itu betah tinggal di Wamena,” ungkap Ngadimin.

 

Berdasarkan kondisi yang dialami di sekolah YPPK, menurutnya, sekolah-sekolah lain di Wamena pasti sama nasibnya. 

 

Oleh karena itu, ia menyarankan pemerintah lebih jeli melihat kebutuhan bidang pendidikan, karena pendidikan adalah bagian terpenting dalam mendukung pembangunan daerah.

 

Dia juga minta, supaya sekolah-sekolah jangan hanya tahu meluluskan anak didiknya berdasarkan nilai, tetapi perlu juga melihat etika dan moral.

 

Sebelumnya, Pater Theo Kossay kepada suarapapua.com menyarankan kepada Pemda Jayawijaya, supaya selain memperhatikan bidang infrastruktur dan ekonomi, juga beri fokus perhatian pada bidang pendidikan yang memang sangat urgent.

 

“Dengan pendidikan yang baik, pembangunan daerah bisa dilakukan, karena itu sektor ini harus diperhatikan dengan baik-baik,” kata Pater Kossay.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pertamina Pastikan Stok Avtur Tersedia Selama Arus Balik Lebaran 2024

0
“Kami siap pastikan stok terjaga dan cukup untuk wilayah Papua Maluku. Ketahanan stok avtur aman hingga 30 hari ke depan,” kata Edi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.