ArsipBandar Udara Rendani Manokwari Ditutup Akibat Kabut Asap

Bandar Udara Rendani Manokwari Ditutup Akibat Kabut Asap

Senin 2015-10-19 02:09:15

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Bandar Udara Rendani, Manokwari, Papua Barat, secara resmi ditutup, Minggu (18/10/2015), akibat kiriman asap dari wilayah Selatan Papua.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), dua hari ini titik api di wilayah pulau Papua bertambah, dari 131 titik api, kini ada 169 titik api, dan penyebaran hingga sampai ke Papua.

 

Sebelumnya, 17 Oktober 2015, Bandar Udara Mozes Kilangin di Timika, Kabupaten Mimika, juga telah ditutup untuk sementara waktu akibat kabut asap yang tersebar dari wilayah Kabupaten Merauke.

 

“Kami terpaksa menunda penerbangan dari Bandara Sentani, Jayapura ke Manokwari. Sebab jarak pandangnya di bawah 2000 meter. Kami tak ingin paksakan diri,” kata General Manajer Garuda Indonesia Cabang Jayapura, Wahyudi Kresna, kepada tempo.com, 18 Oktober 2015 lalu.

 

Dikabarkan, sejak pagi terlihat ratusan penumpang rute penerbangan Jayapura – Manokwari, Papua Barat, terpaksa batal berangkat.

 

Sebab sejumlah maskapai yang melayani rute Jayapura – Manokwari terpaksa menunda keberangkatannya akibat kabut asap melanda wilayah Manokwari.

 

Sementara itu, Kepala BMKG Wilayah V Jayapura, Zem Paddama mengatakan, saat ini di wilayah Timika jarak pandang sudah berada pada 2000 meter.

 

“Jika jarak pandang di bawah 2000 meter itu sangat berbahaya sekali untuk penerbangan, tapi khusus penerbangan pesawat berbadan kecil, masih bisa take off,” katanya.

 

Menurut Zem, kini sebaran api di wilayah Papua dan Papua Barat meningkat dalam dua hari ini, yakni dari 131 titik api menjadi 169 titik api.

 

“Titik api terbanyak masih dijumpai di wilayah Papua bagian selatan atau tepatnya di wilayah Merauke. Sebaran asap dari titik api telah menyebar ke wilayah kepala burung Pulau Papua atau di Sorong, Kaimana, Fakfak, dan Manokwari,” katanya.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Gereja Pasifik Desak MSG Keluarkan Indonesia Jika Tidak Memfasilitasi Komisi HAM...

0
“Dengan berakhirnya Pertemuan Pejabat Luar Negeri Melanesian Spearhead Group untuk mengantisipasi Pertemuan Para Pemimpin MSG yang akan datang, pertanyaannya adalah, bagaimana mungkin MSG akan terus membiarkan Indonesia, yang memiliki kebijakan dan praktik yang merendahkan martabat, melemahkan, dan menghilangkan hak-hak perempuan, anak-anak, dan laki-laki Melanesia - sesama anggota MSG, tetap menjadi anggota?”

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.