ArsipTPN-OPM Minta SBY Buka Diri Gelar Perundingan

TPN-OPM Minta SBY Buka Diri Gelar Perundingan

Selasa 2013-03-12 10:59:00

PAPUAN, Jayapura— Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) dan Organisasi Papua Merdeka (OPM) meminta presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk membuka diri, dan melakukan perundingan dengan rakyat Papua, dimediasi pihak ketiga yang netral dan independen.

"Ini bertujuan menghentikan segala konflik kekerasan yang terjadi di tanah Papua," ujar Juru Bicara TPN-OPM, Jonah Wenda, saat menggelar jumpa pers, di Hotel Matos Square, Abepura, Jayapura, Selasa (12/3/2013) siang tadi.

Menurut Wenda, sejak Indonesia masuk di tanah Papua, hak hidup orang asli Papua selalu ditekan, dengan melakukan penangkapan secara sewenang-wenang, termasuk memenjarakan aktivis Papua yang kritis terhadap kebijakan pemerintah.

Dari tahun ke tahun, Wenda juga melihat pemerintah Indonesia juga selalu mengirim TNI-Polri dalam jumlah banyak ke tanah Papua, terutama untuk mengamankan daerah-daerah yang menjadi lahan bisnis pemerintah.

 

“Ketika orang pribumi Papua lahir dan berjuang melawan kebijakan pemerintah Indonesia, kami selalu diberi stigma gerakan pengacau keamanan, teroris, dan bahkan separatis. Padahal, kalau mau dilihat gerakan ini sama dengan gerakan saat Indonesia berjuang melawan penjajah dulu," kata Wenda.

Wenda juga melihat, tahanan politik dan narapidana politik di tanah Papua semakin banyak, karena itu mewakili TPN-OPM menghimbau agar mereka dapat dibebaskan tanpa syarat.

Selain itu, Wenda juga meminta agar pemerintah Indonesia dan rakyat Papua dapat duduk bersama-sama, dan mencari bentuk penyelesaiaan masalah Papua dengan menggelar perundingan, sebab dinilai hal tersebut sebagai solusi terbaik.

"Kami TPN-OPM juga sadar, cara-cara kekerasan tidak akan pernah menyelesaikan persoalan di tanah Papua, oleh karena itu mari kita duduk sama-sama dan berunding, agar ada kebaikan bersama dikemudian hari," ajak Wenda.

Mewakili TPN-OPM, Wenda juga menolak konsep dialog Jakarta-Papua yang belakangan dikampanyekan beberapa pihak, sebab cara tersebut ia nilai tidak akan menyelesaikan persoalan di tanah Papua secara tuntas dan menyeluruh.

ARNOLD BELAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

0
“Menyimak video penyiksaan terhadap rakyat sipil Papua yang dilakukan oleh aparat TNI adalah suatu tindakan melanggar dan mencabik-cabik harkat dan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia,” ujar Mananwir Apolos Sroyer, melalui keterangan tertulis, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.