ArsipKinerja USAID Gelar Workshop Penyelesaian Masalah Keamanan Layanan Publik

Kinerja USAID Gelar Workshop Penyelesaian Masalah Keamanan Layanan Publik

Rabu 2015-03-25 18:47:21

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Tindakan tak terpuji dari oknum orang mabuk di beberapa distrik, kabupaten Jayawijaya, Papua, kerapkali dialami langsung petugas medis, dan akibatnya layanan kesehatan macet karena situasi tidak nyaman untuk menjalankan aktivitas di Puskesmas.

Asisten I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Jayawijaya, Drs. Tinggal Wusono menyarankan kepada seluruh pihak di Jayawijaya untuk memaklumi keterbatasan keamanan yang terjadi selama ini.

 

Namun ia juga minta supaya segenap masyarakat untuk saling mendukung, supaya stabilitas keamanan yang diharapkan semua pihak bisa dapat terwujud.

 

“Pada tahun 1993 saya ditugaskan di sini (Jayawijaya), waktu itu bisa bertahan dengan baik tanpa gangguan orang mabuk, karena bisa berbaur dengan masyarakan setempat. Pada tahun 2000-an saya ditugaskan di Kurima dan mulai ada kondisi tidak aman,” kata Wusono di gedung Sekolah Minggu GKI Betlehem Wamena, Rabu (25/3/2015) pagi tadi.

 

Ia menyampaikan hal itu saat membuka kegiatan workshop penyelesaian masalah keamanan di tingkat layanan publik yang berkaitan dengan sangsi adat di Distrik Hubikosi, Hubikiak dan Musatfak, yang diselenggarakan Kinerja USAID Jayawijaya.

 

“Kalau sekarang memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang perkembangan belum begitu nampak. Jadi, perlu kita semua membicarakan hal tersebut dalam forum yang disediakan Kinerja Usaid ini,” ujarnya.

 

Dikatakan, pihak pemerintah harapkan masukan dari masyarakat untuk menyelesaikan persoalan ini demi keamanan bersama. Sehingga setiap orang mendapat pelayanan kesehatan maupun dari pemerintah dengan baik.

 

Wusono mengaku jika hingga kini pemerintah daerah belum sepenuhnya menyiapkan sarana dan prasarana, tetapi harapannya, dukungan bapak dan ibu sangat penting supaya pelayanan kesehatan bisa berjalan dengan baik tanpa merugikan salah satu pihak.

 

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya, Agustinus Aronggear dengan tegas menyebut sekelompok muda yang baru berkembang terkadang menjadi pengganggu keamanan. Pemicunya, minuman keras yang mereka konsumsi.

 

“Kami dari dinas kesehatan berusaha mendekatkan diri, juga buka survei pengaduam masyarakat. Hal itu dilakukan guna memecahkan masalah secara bersama yang akan kami bahas hari ini,” ujar Aronggear saat memberikan pengarahan usai pembukaan kegiatan workshop tersebut.

 

Diharapkan, tindakan penghadangan, pemalangan dan perampokan yang dilakukan oknum orang mabuk terhadap petugas kesehatan di Puskesmas Musatfak, Hubikosi dan Hubikiak, perlu dibicarakan dengan baik.

 

“Kiranya dibicarakan bersama supaya tidak terjadi lagi dan harapan bersama bahwa para petugas dapat melaksanakan kegiatan pelayanan dengan baik,” pungkas Aronggear.

 

Workshop ini diadakan Kinerja berdasarkan survei pengaduan masyarakat atas perlakuan orang mabuk dengan aksi pemalangan, penghadangan dan perampokan terhadap petugas kesehatan yang hendak pergi ke tempat tugas di Puskesmas Hubikosi, Musatfak dan Hubikiak beberapa bulan lalu.

 

Editor: Mary

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku Lakukan Sidak ke Sejumlah SPBU...

0
"Selain menggandeng Pemprov, Pemda, dan aparat untuk melakukan pengawasan, kami juga turut mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi penggunaan BBM tepat sasaran. Jika masyarakat menemukan adanya penyalahgunaan dalam distribusi BBM terutama BBM subsidi, agar dapat dilaporkan ke pihak berwenang,” ujar Sunardi.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.