ArsipKepada Komnas HAM, Pangdam Janji Pecat Oknum TNI Yang Tembak Mati Pendeta

Kepada Komnas HAM, Pangdam Janji Pecat Oknum TNI Yang Tembak Mati Pendeta

Jumat 2012-11-30 15:41:45

PAPUAN, Jayapura — Pertemuaan antara Komisi Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dengan Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua, siang tadi, Jumat (30/11) turut membahas penembakan pendeta wanita,Frederika Metalmeti S.Th (38), oleh dua orang oknum anggota TNI, di tanah Merah, Boven Digoel, Papua.

 

Menurut Ketua Bidang Penyelidikan dan Pemantauaan Komnas HAM, Natalis Pigai, jika kedua oknum anggota tersebut terbukti menembak mati pendeta tersebut, maka dalam waktu dekat akan ada pemecatan dari kesatuan TNI.

“Penyelidikan sedang dilakukan, jika benar-benar terbukti, Pangdam sudah berjanji di depan kami akan memecat kedua oknum anggota TNI tersebut, kemudian mereka akan diadili untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya,” ujar Natalis kepada suarapapua.com, sore tadi.

Selain itu, menurut Natalis, Pangdam juga mempunyai komitmen untuk melakukan pembinaan dan pengenalan tentang HAM bagi prajuri TNI di seluruh tanah Papua, dan Komnas HAM diminta untuk membantu mereka.

Seperti ditulis media ini beberapa waktu lalu, pendeta wanita Frederika Metalmeti, ditembak mati oleh dua orang anggota oknum TNI di Boven Digoel, pada tanggal 21 November 2012.

Pendeta wanita tersebut seperti dilaporkan keluarga mengalami luka tembak di kepala, di dada kanan, dan peluru ketiga di lengan kiri.

Ada dua oknum anggota TNI yang dianggap sebagai pelaku, satu orang anggota TNI diketahui bernama Irfan, pangkat Sertu, dan saat ini dikabarkan telah diamankan di Markas TNI Merauke untuk diperiksa oleh POM.

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.