ArsipPasca Gempa 6,8 SR, Tiga Kampung di Ransiki Rusak Berat

Pasca Gempa 6,8 SR, Tiga Kampung di Ransiki Rusak Berat

Rabu 2012-04-25 11:10:30

Hal ini diungkapkan Kepala BNPB Papua Barat, Derek Ampnir, saat melakukan kunjungan ke beberapa daerah yang terkena gempa, Selasa (24/04) kemarin.

Ampnir mengatakan, akibat gempa banyak bangunan berupa rumah warga, gereja, sekolah dan lainya mengalami kerusakan berat, setengah berat dan ringan.

Sebelumnya, berdasarkan data dari Balai Besar Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah Lima Papua Barat, gempa tektonik  ini diakibatkan oleh pergeseran patahan yang terjadi di Tenggara Manokwari dengan kedalaman sepuluh kilometer.

Gempa tersebut terjadi pada 21 April 2012, sekitar pukul 10:16 menit WIT dengan kekuatan 6,9 SR,  namun tidak berpotensi Tsunami.

Dalam kunjungannya ke Distrik Ransiki, Kepala BPBD juga menyampaikan, bantuan berupa bahan makanan dan tenda darurat yang diserahkan pihaknya ini diperoleh dari pos siaga bencana yang dibentuk sejak bulan Maret lalu dan berkedudukan di BPBD Papua Barat yang dibentuk oleh badan penanggulangan bencana nasional (BPBN).

“Setelah mendata  korban dengan baik,  kami akan menyalurkan bantuan pada fase berikutnya lagi,” ujar Ampnir kepada wartawan.

Dijelaskan juga, warga yang menjadi korban akibat gempa tersebut adalah 101 kepala keluarga, dan pemerintah provinsi akan terus memperhatikan kebutuhan mereka.
   

DOLLY KORWA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Desak Pelaku Diadili, PMKRI Sorong Minta Panglima TNI Copot Pangdam Cenderawasih

0
“Beberapa waktu lalu terjadi kasus penangkapan, kekerasaan dan penyiksaan terhadap dua pelajar di kabupaten Yahukimo. Kemudian terjadi lagi hal sama yang dilakukan oleh oknum anggota TNI di kabupaten Puncak. Kekerasan dan penyiksaan terhadap OAP sangat tidak manusiawi. Orang Papua seolah-olah dijadikan seperti binatang di atas Tanah Papua,” ujarnya saat ditemui suarapapua.com di Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (27/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.