BeritaSuara MahasiswaMekanisme "Barapen", Jalan Menuju Sebuah Persatuan

Mekanisme “Barapen”, Jalan Menuju Sebuah Persatuan

Pada dasarnya, organisasi biasa kita pandang dan kita ikuti sebagai tempat untuk mencari kesepakatan antar sesama. Tidaklah heran, kalau organisasi yang dibuat hanya terlihat egosentrisme, mencari popularitas dan tidak peduli di luar dirinya.

Oleh: Yosep Walilo*

Ketika semakin banyak organ akan memperlambat proses perjuangan dan tiap organ akan mempertahankan kinerjanya sebagai organ perjuangan masing-masing.

Persatuan pada intinya bahwa sebuah upaya menghimpun segala hasil keputusan atau mufakat bersama yang nantinya akan mewujudkan suatu implikasi dalam perihal perjuangan.

Sebuah perjuangan akan mengarahkan kita pada satu kerinduan dan harapan tentunya. Tindakan demikian akan turut mempengaruhi gaya berpikir kita (rasional). Perihal persatuan akan terlampir sebuah kesungguhan dan kerja keras dari tiap komponen yang ada.

Persatuan juga akan melahirkan aspek kebersamaan yang bermuara pada internal setiap organ. Nilai kebersamaan itu akan terwujud satu kesepakatan bersama, keyakinan dan saling memperteguh satu sama lain.

Persatuan akan mengarah pada satu konsep dan pemahaman. Yang mana sebuah konsep atau pemahaman itu lahir dari suatu keputusan bersama.

Dengan demikian jelas terlihat bahwa persatuan dan kesatuan merupakan konsepsi kedaulatan sebuah perjuangan. Jadi, organisasi adalah suatu persekutuan hidup politis yang memiliki tempat untuk berdialog dan mencari jalan tengah karena setiap organ diharapkan untuk tidak bertindak sewenang-wenang guna menjaga reputasi dalam internal organ.

Di tengah-tengah situasi yang semakin sulit dan waktu proses perjuangan yang begitu panjang diharapkan bisa memikirkan metode yang sederhana. Metode yang dapat ditawarkan adalah melalui mekanisme bakar batu atau biasanya disebut sebagai “barapen”.

Baca Juga:  Mahasiswa Yahukimo di Yogyakarta Desak Aparat Hentikan Penangkapan Warga Sipil

Mekanisme barapen adalah sebuah cara yang diseleksikan langsung oleh alam dan bersama Allah sebagai Sang Pemberi Kebenaran. Oleh karena itu, bentuk persatuan itu bisa terlihat lewat barapen yang menjadi simbol persatuan.

Cara barapen akan membentuk dan memilih kesiapan dan kesungguhan dari setiap organ perjuangan. Sebagaimana persatuan itu terjadi karena ada kesepakatan bersama, sehingga setiap organ mesti meyakini sebuah cara alamiah ini.

Perlu diperhatikan juga oleh setiap organ perjuangan adalah mengambil keputusan dengan sebuah pemahaman bersama. Memang benar bahwa sebuah keputusan bersama akan melahirkan sebuah jalan tengah untuk kesatuan itu. Jalan tengah yang dimaksudkan adalah melalui makanisme bakar batu untuk terwujud satu konsep yang sama dan telah diputuskan bersama.

Aspek kebersamaan mempunyai satu kekuatan yang menghimpun keberagaman konsep dari setiap organ. Dengan pentingnya menyadari aspek kebersamaan dalam membangun persatuan, maka setiap organ perjuangan diharapkan untuk berdiri pada sebuah kesadaran diri.

Pola persatuan melalui jalan alami barapen membawa kita pada satu pergumulan panjang perjuangan pembebasan ini. Dengan cara apapun kita bentuk format persatuan, tetapi yang lebih baik dan simple adalah melalui mekanisme barapen.

Jalan barapen merupakan sebuah upaya yang terlihat secara alamiah yang ada pada kita sebagai jawaban pasti dan benar. Hanya melalui format dan model alamiah ini akan mempersatukan kita dari sikap acuh tak acuh, sikap ego dan saling curiga yang pada dasarnya tidak saling menyakini dan mempercayai. Cara ini perlu dipikirkan dengan cermat untuk mengakhiri perjuangan ini.

Baca Juga:  Pemkab Yahukimo dan PGGJ Diminta Perhatikan Keamanan Warga Sipil

Pentingnya mekanisme barapen adalah untuk mempertemukan para pejuang yang ada, perlu disatukan dalam satu konsep dan motode. Kesepakatan dalam internal organ yang ada dibutuhkan prosedur yang mapan dan tentunya terlihat pada kebiasaan kita sebagai anak negeri.

Mekanisme barapen tidak memperlihatkan kepentingan tertentu, namun diperuntukkan demi tahapan menuju persatuan. Tahapan yang dilalui pun perlu diakui sebagai bagian yang tak terpisahkan dari suatu keseluruhan proses seleksi alamiah ini.

Tahapan dalam mekanisme bakar batu perlu dibentuk satu kerangka acuan yang tidak membawa kepentingan tertentu dalam proses pencarian sebuah keputusan bersama.

Menurut saya, mekanisme ini dilakukan untuk mencari solusi demi menjaga keutuhan dalam proses perjuangan. Juga mesti disepakati bersama oleh tiap organ perjuangan, fraksi, komponen dan organ independen.

Tahapan awal melalui dialog yang akan nantinya mengarah pada keputusan model persatuan. Konsep persatuan itu sebelum terjadi, perlu adanya rekonsialiasi bersama. Secara sederhana dapat digambarkan untuk upaya pencapaian suatu kesepakatan antara pejuang yang satu dengan para pejuang yang lain.

Rumusan adanya rekonsialisi adalah tahapan awal sebelum membentuk format persatuan dan juga tanda keterbukaan diri serta memiliki pikiran luas untuk tidak terpecah-belah dalam internal organ.

Rekonsiliasi bukan sesuatu yang hanya menyangkut pribadi-pribadi orang, melainkan mencari keutuhan dalam setiap organ serta penerapannya akan seperti apa.

Baca Juga:  IPMMO Jawa-Bali Desak Penembak Dua Siswa SD di Sugapa Diadili

Dengan kata lain, tidak cukuplah suatu penyelesaian di tingkat pribadi orang, melainkan perlu ada dampak pada tingkat struktural dalam satu kesepahaman bersama. Rekonsiliasi tanpa unsur perbaikan struktural adalah suatu proses yang tidak lengkap.

Persatuan yang disepakati dalam sebuah mekanisme alamiah ini, perlu ada sebuah tindakan nyata. Tindakan nyata yang mesti dibuat adalah sebuah kesepakatan waktu, tempat, bahan yang digunakan, konsep mekanisme yang dipakai dan hal-hal teknik lainnya.

Segala persiapan yang dimaksudkan untuk mempercepat proses rekonsiliasi bersama dalam setiap organ. Sehingga kita bisa melihat sejauh mana proses penyatuan ini.

Hal-hal menyangkut persatuan internal organ perjuangan perlu ada sebuah keseriusan dari setiap organ yang ada. Dinamika ini kita lakukan berdasarkan kesadaran dan kebutuhan akan menuju pembebasan. Sebuah pembebasan lahir ketika ada kesepahaman bersama mengenai prosedur yang telah ada. Prosedur itu akan memperlihatkan sebuah tradisi dalam perjuangan.

Perlu juga untuk diketahui bersama adalah kita konsisten dengan prosedur yang telah ditetapkan bersama. Dengan konsistensi itu akan membawa kita pada sebuah jawaban pasti.

Kepastian ada karena hasil dari proses bersama menuju persatuan. Yang kita nantikan dalam pergumulan panjang ini akan diakhiri dengan keberhasilan bersama.

Namun perlu disadari bahwa proses menuju persatuan akan ada pro dan kontra dalam menentukan sebuah konsep persatuan. Tetapi tidaklah menutup kemungkinan untuk membuka diri dalam menentukan sebuah konsep persatuan.

 

*Yosep Walilo adalah wartawan di suarapapua.com

Terkini

Populer Minggu Ini:

Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan

0
Kadis PUPR Sorsel Diduga Terlibat Politik Praktis, Obaja: Harus Dinonaktifkan SORONG, SUARAPAPUA.com --- Bupati Sorong Selatan, Papua Barat Daya, didesak untuk segera mencopot jabatan kepala dinas PUPR karena diduga telah melanggar kode etik ASN. Dengan menggunakan kemeja lengan pendek warna kuning dan tersemat lambang partai Golkar, Kadis PUPR Sorong Selatan (Sorsel) menghadiri acara silaturahmi Bacakada dan Bacawakada, mendengarkan arahan ketua umum Airlangga Hartarto dirangkaikan dengan buka puasa di kantor DPP Golkar. Obaja Saflesa, salah satu intelektual muda Sorong Selatan, mengatakan, kehadiran ASN aktif dalam acara silatuhrami itu dapat diduga terlibat politik praktis karena suasana politik menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang dilaksanakan secara serentak tanggal 27 November 2024 mulai memanas. “ASN harus netral. Kalau mau bertarung dalam Pilkada serentak tahun 2024 di kabupaten Sorong Selatan, sebaiknya segera mengajukan permohonan pengunduran diri supaya bupati menunjuk pelaksana tugas agar program di OPD tersebut berjalan baik,” ujar Obaja Saflesa kepada suarapapua.com di Sorong, Sabtu (20/4/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.