Kamis 2012-09-06 10:38:00
Juwaini mengatakan, pada saat itu terdakwa Buchtar Tabuni dibawa ke ruangan untuk menghadap Kalapas yang saat itu dijabat oleh Lybarty Sitinjak untuk dimintai keterangan.
Selain itu, saksi juga mengatakan, pada saat keributan terjadi di lapas Abepura, saksi melihat terdakwa Buchtar Tabuni ada dalam rombongan yang melakukan pengrusakan yang merupakan buntut dari penembakan terhadap napi yang melarikan diri.
Namun, saksi tidak bisa memastikan apakah terdakwa Buchtar Tabuni atau bukan sebab saksi berada di jarak 30 meter dan waktunya sudah agak malam sehingga penglihatan saksi pada saat itu tidak jelas.
Selain itu, saksi juga menegaskan bahwa dirinya tidak melihat Buchtar melempar, namun hanya menghadap ke Kalapas dan mengatakan bahwa apabila terjadi sesuatu dengan masalah penembakan napi maka akan terjadi keribuatan di Lapas.
Selain itu, menurut terdakwa Buchtar, dirinya bertemua Kalapas untuk memberitahukan bahwa warga lapas akan melakukan pengrusakan terkait penembakan dan dirinya tidak mau bertanggung jawab dengan keadaan yang terjadi.
Pantauan suarapapua.com, jalannya persidangan relatif aman dan tertib, namun diakhir persidangan sempat terjadi sedikit keribuatan antara simpatisan Buchtar dengan aparat kepolisian.
Hal ini dikarenakan salah satu simpatisan Bucthar mengambil foto para anggota yang bertugas, hingga kemudian polisi meminta kepada simpatsan untuk menghapus foto yang diambil, namun dilerai oleh tim penasehat hukum Buchtar sehingga Kasat Sabara dan aparat membubarkan diri.
Sidang lanjutan dengan terdakawa Buchtar Tabuni akan kembali digelar pada Senin (10/9) mendatang,n dengan agenda masih mendengarkan keterangan saksi.
Sidang dipimpin oleh majelis hakim Haris Munandar, SH didampingi dua hakim anggota yakni Syors Mambrasar,SH, MH dan Marco Erari, SH.
ARNOLD BELAU
