ArsipDPRD Jayawijaya Tolak Rencana Pembangunan Mako Brimob

DPRD Jayawijaya Tolak Rencana Pembangunan Mako Brimob

Selasa 2015-10-20 07:35:45

WAMENA, SUARAPAPUA.com — Beberapa waktu lalu isu mengenai rencana pembangunan Markas Komando (Mako) Brimob di Jayawijaya mengeliat kencang, seakan petir menyambar seluruh jiwa masyarakat Pegunungan Tengah Papua.

Isu ini sendiri muncul awal Januari lalu, lantaran eskalasi konflik horizontal meningkat di wilayah Jayawijaya dan Pegunungan Tengah Papua.

 

Saat itu seluruh elemen masyarakat melakukan protes ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPPRD) Jayawijaya, untuk membatalkan rencana tersebut.

 

Protes terus dilakukan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendorong DPRD segera membatalkannya.

 

Akhirnya DPRD bekerja keras, hanya saja ketika DPRD melakukan berbagai pertemuan internal DPRD maupun dengan masyarakat, eksekutif dan yudikatif, dalam hal ini pihak kepolisian, mereka tidak menemukan agenda terkait rencana pembangunan markas korps baret biru itu.

 

“Ketika kami coba memfasilitasi semua pihak yang ada dan mempelajari semua dokumen-dokumen dan apa yang sedang terjadi, DPRD menemukan bahwa rencana pembangunan Mako Brimob itu baru sebatas wacana.” 

 

“Belum ada pembahasan khusus antara Pemerintah Daerah dan DPRD,” kata ketua DPRD Jayawijaya, Petrus Taufik Latuihamalo, kepada suarapapua.com, baru-baru ini di ruang kerjanya di Wamena.

 

Oleh sebab itu, kata Petrus, pihaknya dari semua fraksi dalam sidang DPRD tidak memberikan suatu keputusan apa-apa, sebab tidak pernah dilakukan pembicaraan mengenai rencana pembangunan Mako Brimob itu.

 

“Kami juga sudah mengirim surat ke Polda Papua dan Pemda Jayawijaya untuk meminta apakah ada surat resmi pernah kirim ke DPRD, dan ternyata itu hanya sebuah wacana,” kata Petrus.

 

Sementara itu, Mully Wetipo, Juru Bicara (Jubir) Forum Peduli Pembangunan Masyarakat Jayawijaya se-Pegunungan Tengah Papua (FPMJ-PTP), menyatakan, dalam pembahasan DPRD tidak memberikan keputusan apa-apa karena menurut rencana itu hanya sebuah wacana.

 

“Tetapi kami akan terus kawal dan mengecek secara rutin rencana, agar pembangunan Mako Brimob benar-benar dibatalkan,” ujar Mully, Selasa (20/10/2015) di Wamena, Jayawijaya.

 

“Pokoknya sampai kapan pun yang namanya Mako Brimob tidak boleh dihadirkan di daerah ini,” tegas Mully.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

0
Kami atas nama leluhur tokoh pemekaran kabupaten Tambrauw dan alam semesta mengutuk dan menolak dengan tegas pernyataan sikap yang disampaikan oleh kepala suku besar Abun tentang dukungan politiknya terhadap Pj. Bupati Kabupaten Tambrauw.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.