Arsip1 Desember AMP se-Jawa-Bali Pusatkan Aksi Demo Damai di Jakarta

1 Desember AMP se-Jawa-Bali Pusatkan Aksi Demo Damai di Jakarta

Sabtu 2014-11-29 19:33:30

JAKARTA, SUARAPAPUA.com — Pemuda dan mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), pada 1 Desember 2014 mendatang, akan memusatkan aksi demo damai peringati 53 tahun kemerdekaan Papua Barat di Jakarta Pusat.

Jefry Wenda, Ketua Umum AMP menjelaskan, aksi nasional yang digelar di Jakarta telah disiapkan secara matang, dan sebagian besar mahasiswa telah berdatangan ke Jakarta untuk mengikuti aksi tersebut.

 

“Pimpinan AMP Komite Kota di seluruh Jawa dan Bali telah siap berpartisipasi dalam aksi ini, sebagian besar telah merapat ke Jakarta untuk merayakan hari besar bangsa Papua Barat ini,” kata Jefry, dalam siaran pers yang dikirim kepada redaksi suarapapua.com, Sabtu (29/11/2014).

 

Tema nasional yang diusung AMP, kata Jefry, yakni, “Berikan Kebebasan dan Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat”. (Baca: PM PNG Sewa Pesawat Berangkatkan Delegasi Papua Barat ke Vanuatu).

 

Jefry mengatakan, deklarasi Negara Papua Barat yang dilangsungkan pada 1 Desember 1961 tidak diakui oleh Indonesia dengan beberapa klaim yang tidak berdasar.

 

Wujud penolakan itu, kata Jefry, dilakukan invasi militer melalui Tri Komando Rakyat (Trikora), pada 19 Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta, dan melakukan operasi militer ke tanah Papua.

 

“Negara Papua yang baru berumur 18 hari dihadapkan dengan kekuatan militer, dan banyak orang Papua yang tewas karena tindakan brutal itu,” katanya. (Baca: PM Vanuatu: 1 Desember Libur Nasional Kemerdekaan Papua di Vanuatu).

 

Walau terus dihadapkan dengan kekuatan militer, Jefry Wenda yang baru terpilih sebagai Ketua Umum AMP ini menegaskan, perjuangan rakyat Papua untuk mewujudkan keberlanjutan Negara Papua tidak pernah surut.

 

“Indonesia tidak akan mampu meredam aksi-aksi kami, karena tujuan seluruh rakyat Papua Barat adalah merdeka dan berdaulat penuh, terlepas dari tangan kolonial Indonesia,” ujarnya.

 

Sementara itu, Ketua Panitia aksi, Samuel Nawipa mengatakan, sekitar 700 mahasiswa Papua di Jawa dan Bali telah memastikan diri untuk berpartisipasi dalam aksi 1 Desember nanti. (Baca: Simposium Rakyat Papua Barat Digelar 1 Desember 2014).

 

“Kita tidak boleh lelah memperjuangkan hak hidup, dan hak politik kita yang telah dirampas oleh Indonesia sejak tahun 1969 lalu,” kata Samuel. (Baca: 1 Desember Harus Jadi Momen Melawan Lupa Pelanggaran HAM di Papua).

 

Samuel menambahkan, klaim Indonesia yang melihat persoalan Papua yang disamakan dengan kesejahteraan adalah pembohongan besar, sebab rakyat Papua yang memiliki hutan, gunung, dan laut yang telah memberikan makan dunia.

 

“Itu kekayaan dan hasil kami, bukan milik Indonesia, dan kami sudah kaya, tidak perlu retorika kekerasan dari militer Indonesia, makanya Indonesia harus angkat kaki dari tanah Papua,” kata Samuel.

 

Sementara itu, pada 1 Desember, di Vanuatu akan berlangsung pertemuaan antar pimpinan politik rakyat bangsa Papua Barat untuk membicarakan penyatuan dan keanggotaan Papua di dalam Melanesia Spearhead Group (MSG). (Baca: Mahasiswa Papua Dukung Simposium Politik Papua Barat di Vanuatu).

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Pilot Selandia Baru Mengaku Terancam Dibom Militer Indonesia

0
“Tolong berhenti pakai bom. Negara-negara luar tolong bicara dengan Indonesia supaya jangan pakai bom. Berhenti. Tidak boleh pake bom lagi,” ujarnya sebelum terjemahkan dalam bahasa Inggris.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.