ArsipDinkes Dogiyai Komitmen Tingkatkan Layanan Pencegahan HIV/AIDS

Dinkes Dogiyai Komitmen Tingkatkan Layanan Pencegahan HIV/AIDS

Jumat 2014-11-28 11:19:15

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Terkait ditemukannya 40 orang positif HIV/AIDS di Kabupaten Dogiyai, Kepala Sub Dinas Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Dogiyai, Kristian Tebay, mengaku siap memberikan pelayanan secara maksimal agar penderita penyakit mematikan ini tidak berkembang secara meluas.

“Kami khususnya yang bertugas di Puskesmas bisa bertanggung jawab terhadap para pengidap atau ODHA, termasuk memberikan pelayanan yang maksimal,” kata Tebay, kepada suarapapua.com, belum lama ini di Nabire, Papua.

 

Menurut Tebay, hal ini dilakukan karena ODHA menjadi bagian penting dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS, sebab mereka adalah orang-orang yang hidupnya tersentuh dan terpengaruh langsung oleh virus tersebut. (Baca: Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Dogiyai Capai 40 Orang).

 

“Kami sudah aktifkan layanan VCT, pengetahuan dan informasi tentang penyakit HIV/AIDS akan terus kami berikan, agar kesadaran masyarakat Dogiyai tentang bahaya HIV bisa tumbuh,” katanya.

 

Tebay juga mengaku, layanan VCT Puskesmas Moanemani menjadi pusat, dan komitmen untuk memberikan Care Support and Treatmen (CST), sehingga ODHA bisa mendapatkan dukungan pengobatan, perawatan dan terapi Anty Retro Viral (ARV) di Puskesmas Moanemani.

 

“Kita berusaha memberikan ARV, agar Odha tidak lagi kita rujuk ke RSUD Paniai atau RSUD Nabire. Langkah berikut kami akan tingkatkan pelayanan VCT di Puskesmas Bomomani dan Puskesmas Idakebo, kami bekerja dengan keras,” kata Tebay.

 

OKTOVIANUS POGAU

Terkini

Populer Minggu Ini:

Freeport Setor Rp3,35 Triliun Bagian Daerah atas Keuntungan Bersih 2023

0
“Keberhasilan kami sebagai perusahaan adalah ketika masyarakat di lingkungan sekitar area operasional meningkat taraf hidup dan kesejahteraannya. Kami terus bertumbuh dan berkembang bersama Papua hingga selesainya operasi penambangan pada 2041,” kata Tony.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.