ArsipPolisi Masuk Kampus Uncen Bubarkan Aksi Mahasiswa

Polisi Masuk Kampus Uncen Bubarkan Aksi Mahasiswa

Jumat 2015-09-11 08:17:22

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Aksi Gerakan Mahasiswa, Pemuda dan Rakyat Papua (GempaR) mendukung United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), dalam pertemuan Pasific Island Forum (PIF) di Port Moresby, Papua New Guinea, dibubarkan oleh aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura.

Samuel Womsiwor, Sekretaris Jenderal (Sekjend) GempaR, kepada suarapapua.com, mengatakan, Polisi membubarkan aksi mahasiswa sekitar pukul 10.00 WIT, tepat di depan Gapura Universitas Cenderawasih, Jumat (11/9/2015) siang.

 

“Aksi kami dalam bentuk mimbar bebas, namun Polisi masuk kampus dan membubarkan tanpa melakukan negosiasi dengan massa aksi,” ujar Womsiwor.

 

Womsiwor mengatakan, aksi mahasiswa bagian dari dukungan terhadap pertemuan PIF yang sedang berlangsung di Port Moresby, yang berlangsung sejak 7 hingga 11 September 2015.

 

“Menurut kami, tindakan yang dilakukan aparat kepolisian sangat berlebihan, apalagi mahasiswa memiliki otonomi kampus yang tidak boleh diganggu pihak manapun,” katanya.

 

Menurut Womsiwor, aparat sangat brutal hingga bisa masuk di area kampus dengan senjata lengkap tanpa minta ijin kepada pengelola kampus.

 

“Kampus bukan dihuni oleh pelaku kriminal atau teroris, karena itu tidak pantas Polisi masuk dengan senjata lengkap, apalagi membubarkan aksi mahasiswa yang damai,” katanya.

 

Yang lebih memprihatinkan, lanjut mahasiswa jurusan Antropologi ini, Polisi masuk ke dalam kampus menggunakan truck-truck Dalmas milik Polisi, dengan kekuatan bersenjata.

 

Laporan yang diterima suarapapua.com, aparat kepolisian juga menyita beberapa motor yang digunakan mahasiswa untuk datang ke kampus.

 

“Bahkan anehnya banyak mahasiswa yang hendak dipukul oleh aparat keamanan, padahal mereka melintas untuk pergi kuliah di kampus, kami benar-benar menyayangkan tindakan brutal aparat keamanan,” ujarnya.

 

Kapolresta Jayapura, AKBP Yermias Rontitni, tidak memberikan respon ketika dihubungi media ini terkait aksi brutal anggotanya di Kampus Uncen. Pesan singkat yang dikirim juga tak dibalas.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

HARUN RUMBARAR

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kouta OAP 80 Persen

0
“Jadi tidak semua Gubernur bisa menjawab semua itu, karena punya otonomi masing-masing. Kabupaten/Kota punya otonomi begitu juga dengan provinsi juga punya otonomi. Saya hanya bertanggung jawab untuk formasi yang ada di provinsi. Maka ini yang harus dibicarakan supaya apa yang disampaikan ini bisa menjadi perhatian kita untuk kita tindaklanjuti. Dan pastinya dalam Rakor Forkopimda kemarin kita juga sudah bicarakan dan sepakat tentang isu penerimaan ASN ini,” ujarnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.