ArsipObat Kadaluarsa Masih Banyak Beredar di Wilayah Pegunungan Tengah Papua

Obat Kadaluarsa Masih Banyak Beredar di Wilayah Pegunungan Tengah Papua

Jumat 2014-10-10 00:42:00

JAYAWIJAYA, SUARAPAPUA.com — Pelayanan kesehatan di Distrik Itlay-Hisage, Kabupaten Jayawijaya, Papua, sangat memprihatinkan, sebab ditemukan fasilitas kesehatan yang sangat buruk, tenaga medis yang minim, serta obat-obatan yang sudah kadaluarsa, namun masih dijual, hingga menyebabkan banyak warga yang sakit dan meninggal.

Hal tersebut diungkapkan Sekertaris Tim Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Peduli Kesehatan (Komppak) Jayapura, Soleman Itlay, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Sekretariat PMKRI, Kamkey, Abepura, Senin lalu.

 

Menurut Soleman, Komppak bersama UP2KP, dan Dinas Kesehatan Provinsi telah turun ke lapangan, dan bertemu dengan warga untuk mengetahui penyebab kematian warga yang terus meningkat sangat drastis.

 

"Dalam penelitian ke lapangan telah kami temukan beberapa obat yang kadaluarsa, yang telah jelas-jelas menimbulkan masyarakat meninggal dunia, bukan hanya di Distrik Itlay-Hisage saja, tapi pegunungan tengah pada umumnya seperti itu."

 

"Ada sekitar 43 nomor obat yang masih dipakai, padahal masa berlaku obat-obatan itu mulai habis di awal tahun 2014. Kami telah lihat tanggal dan tahun penggunaan yang sudah lewat," tegas Soleman.

 

Dikatakan, petugas medis sudah mengetahui bila obat-obatan tersebut sudah kadaluarsa, namun tidak bisa berbuat banyak, karena masyarakat yang sakit terus berdatangan.

 

“Prediksi Komppak dalam seminggu ada tiga sampai empat orang yang meninggal, mulai awal tahun 2005-2009 sementara tahun 2010 sampai sekarang ini belum begitu nampak lagi. Hampir tiap bulan kami mendengar ada yang meninggal dunia,” ungkapnya.

 

Dikatakan, di Distrik Itlay-Hisage, ada tiga Pustu saja yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, namun semua Pustu tidak beroperasi sebagaimana mestinya.

 

Ketua Komppak, Manu Hisage menambahkan, pemerintah Kabupaten Jayawijaya, melalui Dinas Kesehatan diminta untuk turun ke Distrik Itlay-Hisage, dan mengubah status Pustu menjadi Puskesmas, agar pelayanan kesehatan dapat diberikan secara baik.

 

“Dari pengamatan tim kami di lapangan ada beberapa penyakit yang masyarakat hadapi diantaranya mencret berdarah, badan bengkak-bengkak, badan kurus, batuk, malaria, serta ada juga mati secara tiba-tiba di jalan itu sekitar tiga sampai empat orang.”

 

“Dari tiga Pustu itu latar belakang tenaga medis yang bekerja di situ tidak jelas, dalam satu Pustu itu ada satu tenaga medis itupun kader bukan lahir dari pengetahuan dan pengalamannya, tetapi itu warga yang direkrut menjadi tenaga medis.” tuturnya.

 

Untuk diketahui, letak Distrik Itlay-Hisage secara geografis berada di wilayah perbatasan. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Yalimo, dan bagian selatan Kabupaten Yahukimo, jarak tempuh dari kota Jayawijaya ke distrik IItlay-Hisage diperkirakan 40-60 kilometer.

 

Editor: Oktovianus Pogau

 

AGUS PABIKA

Terkini

Populer Minggu Ini:

Panglima TNI Didesak Tangkap dan Adili Prajurit Pelaku Penyiksa Warga Sipil...

0
“Oleh sebab itu, LBH - YLBHI mengutuk keras praktek penyiksaan yang dilakukan oleh prajurit TNI terhadap warga Papua. LBH-YLBHI mendesak Komnas HAM secepatnya melakukan penyelidikan dan menuntut para pelaku penyiksaan menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya serta mendesak panglima TNI turun tangan melakukan penangkapan para pelaku,” tegasnya dalam rilis yang diterima suarapapua.com, Senin (25/3/2024).

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.