ArsipTempat Hiburan Malam Pemicu Meningkatnya Penyakit HIV/AIDS

Tempat Hiburan Malam Pemicu Meningkatnya Penyakit HIV/AIDS

Selasa 2014-05-27 16:08:30

Oleh: Andreas M. Yeimo

Berawal dengan senyuman manis, berakhir dengan penderitaan. Cinta terhadap lawan jenis bisa bersifat baik, bisa juga bersifat nafsu atau keinginan melakukan sex. Cinta terhadap lawan jenis jikalau dengan tujuan ingin membina hubungan serius, menciptakan keluarga yang baik, berarti wajib hukumnya, dan akan di kenakan pada setiap individu; karena sebagai manusia kita tidak bisa hindari hidup sendiri tanpa pasangan kita.

Sebelum penulis menjelaskan salah satu masalah di tanah Papua bagi — catatan ini diperuntukan bagi Dinas Kesehatan, — mengenai pentingnya progam khusus untuk penanggulangan HIV/AIDS di tanah Papua. Terleih dahulu penulis ingin menjelaskan arti kata dasar dari HIV dan AIDS.

Menurut wakipedia Bahasa Indonesia Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah suatu virus yang dapat menyebabkan munculnya penyakit AIDS.

Sedangkan Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).

Penderita AIDS di kalangan Remaja Papua sangat memprihatinkan, karena tiapa tahun, bulan minggu, bahkan hari terdengar tangisan di tanah Papua.

Memang banyak perawat, baik itu dari dokter hingga BIDES (bidang Desa), juga sudah banyak memberikan penyuluhan mengenai akan bahayanya HIV AIDS, tetapi tidak tertolong di masyarakat setempat dari hasil penyuluhan tersebut.

Contoh perawat membagi serta mempraktekkan cara menggunakan kondom, sebagai salah satu alat untuk penyagga kemaluan pria ketika melakukan hubungan sex, agar supaya tidak terinfeksi HIV/AIDS. Tetapi setelah penyuluhan tersebut, masih saja terdengar kematian remaja Papua dengan penyakit AIDS.

Di samping kenaikan nilai statistik HIV/AIDS yang sangat tinggi, berbagai pembangunan tempat-tempat umum sudah mulai muncul di pedalaman Papua

Dalam buku "Mati atau Hidup” karya Markus Haluk, pada subjudul “Degewo Emas dan HIV/AIDS” membahas tentang persoalan maraknya penyakit HIV/AIDS, yang disebabkan oleh kehadiran perusahan tambang, yang dilengkapi dengan kehadiran wanita penghibur malam, atau pekerja seks komersil.

Penyakit HIV/AIDS, kehadiran PSK, dan pertambangan ilegal menjadi fenomena yang ada di hampir seluruh tempat di tanah Papua, dan salah satu contoh kongkrit adalah yang terjadi di Degeuwo.

Disana, hasil pendulangan emas dijual kepada beberapa Perusahan yang sudah ada di lokasi pendulangan tersebut. Dikarenakan sulitnya transportasi menyebabkan mereka di paksa untuk menjual emas, hasil dulangan mereka di jual pada pengusaha lokal non-Papua.

Hasil Penjualan Emas sepanjang hari/malam di habiskan di tempat karaoke dan melakukan hubungan seks dengan Wanita wanita caffe yang di datangkan dari luar Papua.

Berapa pun nilai uang yang di peroleh di habiskan di tempat hiburan dan seks. Dampak terbesar dari pendulangan emas ialah Penyakit HIV/AIDS, ini lonceng kematian pemusnahan etnis ras Melanesia.”

Dengan melihat fakta yang terjadi di lapangan, bahwa penderitaan HIV/ AIDS sangat membahayakan terutama di kalangan remaja massa kini, maka sudah menjadi kewajiban, dan seharusnya dinas kesehatan meminta pemerintah untuk menutup setiap pertambangan ilegal di tanah Papua, dan menutup tempat-tempat hiburan malam yang selalu mengundang datangnya kupu-kupu malam.

Kerena jika tidak, ini akan membawa HIV/AIDS bagi generasi mudah Papua. Bahkan stop mendatangkan wanita ABG dari luar Papua ke tanah Papua, karena merekalah salah satu actor penyebab utama membawa HIV/AIDS ke tanah Papua.

Penulis ingin ingin menyampaikan. bahwa betapa pentingganya dinas Keshatan Papua membuat sebuah program khusus, untuk menanggulangi HIV/AIDS di tanah Papua.

Ini agar smasyarakat setempat bisa merasa benar-benar mengerti dan paham akan bahayanya HIV dan AIDS di tanah Papua, dan mencegahnya.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Yogyakarta

Terkini

Populer Minggu Ini:

Media Sangat Penting, Beginilah Tembakan Pertama Asosiasi Wartawan Papua

0
“Sehingga dengan hadirnya AWP ini diharapkan harus menjadi organisasi yang terus mengumandangkan kebersamaan di tengah hidup masyarakat Papua melalui pemberitaan,” kata Elsye Rumbekwan.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.