BeritaLingkunganKoalisi Peduli Korban Sawit Nabire Desak Cabut SK Gubernur untuk PT. Nabire...

Koalisi Peduli Korban Sawit Nabire Desak Cabut SK Gubernur untuk PT. Nabire Baru

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Koalisi Peduli Korban Sawit Nabire, Forum Independen Mahasiswa (FIM) dan Forum Peduli Papua (FPP) gelar aksi di kantor PTUN Jayapura desak gubernur mencabut Surat Keputusan (SK) tentang Izin Usaha Perkebunan (IUP) Nomor 142 untuk kelapa sawit di tanah adat Yerisiam, Nabire, Papua.

Koordinator lapangan aksi, Alexander Mujijau, mengatakan, pihaknya sangat menolak PT. Nabire Baru yang menghancurkan tanah masyarakat adat Yerisiam Kabupaten Nabire untuk beroperasi kembali. (Baca: Koalisi Peduli Korban Sawit Nabire Desak PT. Nabire Baru Segera ‘Out’!).

Baca Juga:  Festival Angkat Sampah di Lembah Emereuw, Bentuk Kritik Terhadap Pemerintah

“Kami tidak akan berhenti di sini karena kami melihat perusahaan memaksa perluasan lahan dan areal untuk kelapa sawit. Dan kami bersama masyarakat akan terus melawan,” ujarnya kepada suarapapua.com, Rabu (24/2/2016) di Waena, Jayapura, Papua.

Pihaknya meminta Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jayapura untuk menjalankan proses pengadilan yang benar dan tidak membela satu pihak.

Baca Juga:  Hujan di Sorong, Ruas Jalan dan Pemukiman Warga Tergenang Air

“Kami minta supaya pengadilannya secara adil dan maksimal,” tegas Mujijau.

Sementara itu, koordinator Forum Peduli Papua, Mario Yumte, mengatakan, FPP meminta gubernur Papua agar mencabut izin operasi PT. Nabire Baru yang dikeluarkan oleh Barnabas Suebu saat menjabat sebagai gubernur Papua pada tahun 2008. (Baca: Gubernur Papua Diminta Cabut Izin Perusahaan Kelapa Sawit di Nabire).

Baca Juga:  Warga Tiom Ollo Duduki Kantor Bupati Lanny Jaya Minta Atasi Bencana Longsor

“Kami minta supaya harus cabut izin usaha perkebunan pada tanggal 30 Desember 2008 untuk PT. Nabire Baru,” tegasnya.

 

DELPIERO GOBAI

Terkini

Populer Minggu Ini:

Suku Abun Gelar RDP Siap Bertarung Dalam Pilkada 2024

0
“Masyarakat harus tetap konsisten dengan apa yang disampaikan dalam kegiatan ini. Yang terlebih penting masyarakat harus menjaga keamanan di Tambrauw sehingga semua kegiatan berjalan dengan aman dan damai mulai dari tahapan hingga selesai Pilkada 2024 nantinya,” pesannya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.