BeritaMelihat Pemimpin Masa Lalu, Masa Kini dan Masa yang Akan Datang, FMJ-PTP...

Melihat Pemimpin Masa Lalu, Masa Kini dan Masa yang Akan Datang, FMJ-PTP akan Gelar Seminar

melihat-pemimpin-masa-lalu-masa-kini-dan-masa-yang-akan-datang-fmj-ptp-akan-gelar-seminar-bc4d98276a4af1be23d2e65fa46535e3_sedengna
FMJ-PTP ketika memberikan keterangan persnya di Wamena. (Foto: Elisa/Suara Papua)

Juru bicara FMJ-PTP, Laorens Elosak kepada suarapapua.com mengakui, seminar yang direncanakan ini bertujuan untuk melihat pandangan masing-masing tokoh mengenai pentingnya pemimpin Jayawijaya yang diharapkan lebih baik kedepan.

“Tetapi intinya, seminar ini tidak ada muatan kepentingan di dalamnya, hanya saja bagaimana kita bersama mendiskusikan dan mendengar pandangan dari masing-masing tokoh mengenai pemimpin Jayawijaya yang lebih baik kedepan,” ujar Elosak.

Untuk pemateri dalam seminar ini, kata dia, dari berbagai pihak atau tokoh di Jayawijaya. Seperti dari Pemerintah Daerah akan disampaikan oleh Sekda Jayawijaya, Yohanes Walilo dan gereja akan disampaikan Pater Frans Lieshout, OFM dari Katolik dan Pdt. Judas Meage dari Protestan.

Baca Juga:  Peringati Hari Pers Nasional, Pegiat Literasi dan Jurnalis PBD Gelar Deklarasi Pemilu Damai

Sementara, dari tokoh adat akan disampaikan Korneles Oagai, sedangkan tokoh perempuan sedang disiapkan FMJ-PTP mengingat pemateri pertama berhalangan.

Sementara itu, Ketua FMJ-PTP, Mully Wetipo lebih mempertegas pernyataan Jubir FMJ-PTP mengenai rencana seminar ini. Bahwa menurutnya, seminar ini tidak diboncengi kepentingan tertentu, tetapi intinya dengan seminar ini bisa menyamakan persepsi pemimpin masa kini dan masa akan datang.

“Pokoknya tidak ada yang memboncengi pelaksanaan seminar ini dan tidak ada kepentingan apa-apa. Jika ada yang beranggapan seperti itu, datang sampaikan bukti yang jelas, karena kami tidak punya suatu kepentingan yang kami bawa,” tegas Mully.

Baca Juga:  Pemkab Lanny Jaya Bersama Berbagai Pihak Deklarasikan Pemilu Damai

Tetap fokusnya, lanjut dia, bagaimana dengan seminar ini bisa menghasilkan rekomendasi-rekomendasi yang merujuk kepada pemerintah daerah atau elemen-elemen yang hari ini ada di Kabupaten Jayawijaya.

“Kami juga secara resmi mengundang masyarakat Jayawijaya yang memiliki ide-ide cemerlang untuk hadir bersama dan berdiskusi bersama,” pintanya.

Ia mengatakan, sebenarnya seminar ini dilaksanakan hari ini, Rabu (4/5/2016) di aula Dekenat Katolik Wamena, hanya saja berdasarkan hasil diskusi disepakati untuk ditunda pada Jumat (13/4/2016) mendatang.

“Ada beberapa masukan dalam forum tadi bahwa seminar ini ditunda saja, karena salah satu intelektual dan tokoh Jayawijaya meninggal dunia atas nama almarhum Musa Mabel. Karena juga ada beberapa pemateri dan undangan dan simpatisan yang hadir tadi punya hubungan keluarga dengan almarhum, sehingga kami tunda saja,” tutur Mully.

Baca Juga:  Mahasiswa Nduga se-Indonesia Sikapi Konflik Pemilu di Distrik Geselema

Selain itu, katanya, penundaan ini dilakukan juga mengingat aula tempat seminar sangat kecil, sehingga dalam beberapa hari kedepan FMJ-PTP akan berusaha untuk berbicara dengan Pemda Jayawijaya, dalam hal ini Sekda Jayawijaya untuk memfasilitasi gedung yang lebih besar.

“Kami juga mewakili masyarakat Jayawijaya dan pegunungan tengah Papua menyampaikan turut berduka cita atas meninggalnya bapak Musa Mabel. Semoga arwahnya diterima oleh Yang Maha Kuasa,” ucapnya.

 

Editor: Arnold Belau

ELISA SEKENYAP

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ancaman Bougainville Untuk Melewati Parlemen PNG Dalam Kebuntuan Kemerdekaan

0
"Setiap kali kami memberikan suara di JSB [pertemuan Badan Pengawas Bersama yang melibatkan kedua pemerintah], kami membuat komitmen dan kami mengatakan bahwa semua hal ini perlu diperhatikan dan ketika kami kembali ke JSB berikutnya, isu-isu yang sama masih mengotori agenda JSB, karena tampaknya tidak ada yang mengatasinya."

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.