FIM Berharap Pencari Fakta dari PIF Segera ke Papua

0
2536

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Forum Independen Mahasiswa (FIM) berharap tim pencari fakta dari Psific Islands Forum (PIF) segera ke Papua dan mendukung aksi rakyat Papua yang dipimpin KNPB, ketua dan dengan tegas menolak Tim Penanganan Pelanggaran HAM di tanah papua bentukkan Jakarta yang dimpimpin Luhut Binsar Panjaitan, Menko Polhukam Indonesia.

Menurutnya, dengan adanya kelompok Luhut, kerja tim Ad Hoc Komnas HAM RI untuk menyelesaikan kasus paniai berdarah 8 desember 2014, dibuat tidak berdaya.

Baca Juga:  Nomenklatur KKB Menjadi OPM, TNI Legitimasi Operasi Militer di Papua

“Kami dari FIM dengan tegas mau bilang, bahwa kami sangat menolak kelompok HAMnya Luhut. Gara-gara dorang, penyelesaian kasus Paniai menjadi molor,” kata Teko, kemarin (15/6/2016), di kantor sekertariat FIM, Perumnas IV, Waena.

Kata dia, mengingat masa kerja tim Ad Hoc yang sangat singkat, dirinya berharap tim pencari pakta pelanggaran ham dari kepulauan Pasifik (PIF), datang segera ke Paniai dan Papua.

“Kami rakyat Papua hanya percaya tim Ad Hoc, diluar dari pada itu tidak. Tapi karna waktu kerja ad hoc sampai bulan Agustus, kami tidak bisa berharap lagi. Sekarang kami hanya minta PIF, supaya datang selesaikan masalah Paniai berdarah dan kasus-kasus pelanggaran HAM berat lain di Papua,” jelasnya.

ads
Baca Juga:  KKB Minta Komisi Tinggi HAM Investigasi Kasus Penyiksaan OAP

Sementara itu, sekertaris FIM, Melianus Duwitau mengatakan dibentuknya tim penanganan pelanggaran ham oleh luhut membuktian negara indonesia mau menyembunyikan persoalan HAM di Papua, lebih khususnya kasus Paniai berdarah.

“Jelas sekali negara tidak mau selesaikan persoalan ham seperti yang dorang kampanyekan dimana-mana, jadi kami sekarang minta, izinkan tim PIF datang ke papua,” tutur dia.

Baca Juga:  Empat Jurnalis di Nabire Dihadang Hingga Dikeroyok Polisi Saat Liput Aksi Demo

Sebab, menurut dia, PIF adalah tim netral dan tentu proses penyelesaiannya akan berjalan jujur dan adil sesuai kejadian di lapangan.

“Kami minta PIF karena saya yakin kerjanya selain cepat, pasti jujur dan adil dalam mengungkap persoalan,” katanya.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaTuan, Indonesia Kami Ini Sudah “rusak”
Artikel berikutnyaPemkab Dogiyai Sita dan Musnahkan Barang  Kedaluarsa