Perlawanan Pembebasan Papua Jangan Dilawan dengan Kebencian

0
2640

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Nelius Wenda, Aktivis Mahasiswa yang juga Presiden Mahasiswa Universitas Sains dan Teknologi Jayapura (Presma USTJ) mengatakan, selama perlawanan pembebasan bangsa Papua Barat masih di dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) jangan sekali-kali dilawan dengan penuh kebencian tetapi harus dilalakukan dengan damai dan bermartabat.

“Karena dengan adanya kebencian itu, malah akan memperhambat perjuangan pembebasan bangsa Papua,” katanya kepada suarapapua.com, Rabu, (15/06/16) di Jayapura.

Kata dia, Tim Papua  yang dibentuk oleh Jakarta adalah cara dan nilai yang tidak manusiawi. Tim yang sedang dijalankan oleh kelompok Luhut Panjiatan adalah kelompok yang sama sekali tidak mendapat legitimasi untuk menyelesaikan persoalan pelanggaran HAM di Papua.

Baca Juga:  Dua Anak Diterjang Peluru, Satu Tewas, Satu Kritis Dalam Konflik di Intan Jaya

“Jadi, kami menolak dengan tegas Tim Papua yang dibuat Menkopolhukam, Luhut Binsar Panjaitan, dan Tim Pencari Fakta buatan Jakarta untuk menggagalkan diplomasi pergerakan ULMWP dan PIF di Papua. Kami hanya terima tim pencari fakta dari PIF maupun dari PBB,” katanya.

Sementara itu, Gerakan Rakyat Demokratik–Papua, Sem Awom, mengatakan, pembunuhan rakyat Papua di tanah Papua sudah terjadi sejak tahun 63 hingga saat ini. Tak ada satupun yang bisa selesaikan masalah HAM di tanah Papua. Meski, dari Menkopolhukam itu sendiri.

ads
Baca Juga:  Jelang Idul Fitri, Pertamina Monitor Kesiapan Layanan Avtur di Terminal Sentani

“Tak ada satu masalah pembunuhan di tanah Papua yang dapat diselesaikan oleh Negara. Apalagi, melalui Menkopolhukam yang rencananya mau selesaikan kasus-kasus di tanah Papua secara adil. Tak bisa. Itu buktikan Negara sudah tak bisa selesaikannya,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, padahal kehadiran Menkopolhukam di tanah Papua malah menghancurkan dan membunuh rakyat Papua di tanah Papua.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

“Perjuangan kami, kata dia, sama sejalan seperti Belanda menjajajaj Indonesia. Kami, juga karena dijajah oleh Indonesia. Kami mau lepas. Kebebasan bangsa Papua ada di tangan rakyat Papua. Bukan di tangan Negara Indonesia,” jelasnya.

Pewarta: Delpiero Gobay

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnya31 Mahasiswa di Malang Dipulangkan Setelah Diinterogasi di Polres Malang
Artikel berikutnyaFMJPTP Gelar Aksi Seribu Rupiah Untuk Perbaiki Jalan Berlubang di Kota Wamema