Keluarga Owen Pekei Tuntut Polres Nabire Transparan

0
3429

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Kejadian mengenaskan yang menimpa Owen Pekei, Senin sore (27/6/2016) di lingkaran Tugu Roket, depan Kantor Bupati Kabupaten Nabire, Papua, membuat bingung publik karena informasi yang beredar beda versi.

Keluarga korban menduga, Owen Pekei (18 tahun) ditembak aparat keamanan. Sementara, versi kepolisian, pelajar tersebut tewas akibat kecelakaan lalu lintas (laka lantas) pada Pukul 17.00 WIT.

Salah satu keluarga korban yang dijumpai suarapapua.com, mengungkapkan, di kepala Owen Pekei terdapat bekas tembakan. “Kepala dia ada lobang dari belakang sampai depan mata, pelipis bagian atas. Itu tembakan, bukan karena tabrakan,” ujar paman korban.

Menurut polisi, Owen Pekei yang tercatat sebagai pelajar di SMA YPPGI Nabire, Kelas II, Jurusan IPS, tewas setelah tertabrak dengan Tugu Roket.

Baca Juga:  Polda Papua Diminta Evaluasi Penanganan Aksi Demo di Nabire

Meski demikian, pihak keluarga tak menerima dengan alasan bila karena tabrakan, kondisi tubuh korban tidak demikian. “Kalau tabrakan, kepalanya bukan lobang, tetapi retak. Dan organ tubuh lainnya pasti ada yang lecet atau patah tulang,” bebernya.

ads

Anehnya lagi, lanjut dia, saat korban jatuh tak berdaya, aparat dengan senjata lengkap siaga di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

“Dari dulu sampai sekarang di kota Nabire, kalau kecelakaan murni aparat yang ada di TKP tidak seperti kemarin saat anak kami dapat musibah itu. Kemarin itu macam mau perang. Ini kan aneh,” kata dia.

Sehingga pihak keluarga minta aparat harus bertanggungjawab atas kematian anak tersebut. “Kami cuma tuntut sama aparat kepolisian supaya harus bertanggungjawab. Bapak Kapolda harus turun lihat kasus ini, jika terbukti, kasih hukuman sama anak buah yang terlibat,” tandasnya.

Baca Juga:  Hindari Jatuhnya Korban, JDP Minta Jokowi Keluarkan Perpres Penyelesaian Konflik di Tanah Papua

Terkait banyak isu tentang kronologinya, keluarga korban menilai itu trik untuk mengelabui. “Kejadiannya sore, masih terang sekali. Tempatnya juga di tengah-tengah kota, banyak saksi mata saat itu lihat aparat yang tembak,” tudingnya.

Di tempat sama, Ibu Edowai yang juga keluarga korban mengaku tak kuasa menerima kenyataan pahit ini.

“Saya dan keluarga besar di sini minta Tuhan kutuk pelaku. Ya, pelaku juga harus mati cepat,” ujar Ibu Edowai dengan suara emosi.

Terpisah, Kapolres Nabire, AKBP Semmy Ronny Thabaa melalui Kasat Lantas, AKP Samuel Dominggus Tatiratu, kepada wartawan, menegaskan, tuduhan ditembak polisi tak benar.

Baca Juga:  Vince Tebay, Perempuan Mee Pertama Raih Gelar Profesor

“Bukan penembakan, kasus kemarin sore itu murni laka lantas. Terjadinya di depan Kantor Bupati Nabire atau tepatnya Tugu Rudal, Jalan Merdeka. Jadi, jangan kembangkan isu tidak benar,” tutur Samuel.

Ditegaskan, kecelakaan tunggal menyebabkan salah satu warga bernama Owen Pekei yang mengendarai sepeda motor di Jalan Merdeka dalam kecepatan tinggi, meninggal. Korban mengendarai sepeda motor merk Yamaha Jupiter MX dengan nomor polisi DS 2510 KK.

“Kami amankan dan antar korban ke rumah sakit. Itu kejadian kecelakaan lalu lintas tunggal,” tandasnya lagi.

Pewarta: Stevanus Yogi

Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaMenko Polhukam RI: “Potong Telinga Saya Kalau Papua Merdeka”
Artikel berikutnyaFiber Optik Putus, Pelanggan Telkomsel di Wamena Kecewa