Persipura Akan Lepas Pemain Asing, Antara Boakay, James atau Thiago?

0
7225

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Manajemen Persipura Jayapura bakal melepas satu dari empat pemain asing yang bersama Boaz Solossa Dkk sedang berlaga di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016.

Rencana tersebut diungkapkan Benhur Tommy Mano, ketua umum Persipura, Sabtu (2/7/2016) di Jayapura.

Mano menghendaki, pemain asing yang tengah diburu nantinya dapat memberi kontribusi bagi tim terutama dalam mempertajam lini depan.

Apakah pemain asing yang bakal direkrut sedang membela salah satu tim di kompetisi TSC atau didatangkan dari luar negeri, tak dijelaskan.

Baca Juga:  Kepala Suku Abun Menyampaikan Maaf Atas Pernyataannya yang Menyinggung Intelektual Abun

“Kita cari pemain asing yang memiliki kemampuan dan teknik bagus untuk bisa menambah daya gedor di barisan depan bersama Boaz Solossa,” katanya.

ads

Untuk itu, Mano mengaku telah memerintahkan manajer tim Persipura, Rudi Maswi agar segera berkoordinasi dengan coach Jafri Sastra.

“Pak Rudi sudah saya perintahkan untuk segera meminta informasi sama pelatih supaya segera juga cari pemain asing. Putaran kedua nanti harus ada pemain asing itu, dan bisa memberi kontribusi lebih ke tim Persipura,” ungkap Mano.

Baca Juga:  Masyarakat Tolak Pj Bupati Tambrauw Maju Dalam Pilkada 2024

Tim Mutiara Hitam saat ini diperkuat empat pemain asing, yaitu kiper Yoo Jae Hoon, Boakay Eddy Foday, James Koko Lomell, dan Fernandez Oliveira Thiago.

Pemain yang sedang diburu saat ini adalah berposisi penyerang, maka sudah pasti Yoo Jae Hoon aman. Tiga lainnya masuk daftar pemain yang bakal dilepas Persipura. Nah, apakah Boakay atau James? Ataukah justru Thiago yang sempat cedera saat menjamu Perseru Serui di stadion Mandala Jayapura?

Baca Juga:  KPU Tambrauw Resmi Tutup Pleno Tingkat Kabupaten

Siapa diantara ketiganya, Mano enggan berspekulasi sebelum berhasil mendapat pemain yang sedang diburu pihak manajemen.

Pewarta: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaTiga Hari Rakernas III, AMPTPI Ajak Bersatu Selamatkan Papua
Artikel berikutnyaKekalahan Kajian Budaya Papua? (Bagian 2)