OMK Dekenat KAMAPI Ziarah Salib Doa untuk Temukan Jati Diri

0
3528

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Orang Muda Katolik (OMK) Dekenat Kamuu-Mapia menerima Salib orang muda untuk temukan identitas diri yang dibawa dari Keuskupan Timika oleh Pater Honaratus Witogaibi Pigai, Pr., Jumat (8/7/2016).

Pater Honaratus mengatakan, tujuan ziarah salib untuk mempersiapkan diri orang muda dalam menyongsong kegiatan pertemuan OMK se-Indonesia atau Indonesian Youth Day (IYD) 2016 yang akan diadakan di Manado, Sulawesi Utara, 1-6 Oktober 2016.

Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Timika ini mengemukakan, dengan ziarah ini agar orang-orang muda Katolik dapat menemukan jati dirinya dalam berbagai masalah. Selanjutnya, OMK dapat menemukan solusi dalam memecahkan masalah yang dialaminya.

“Salib ini hanya sebagai simbol. Yang penting menjadi renungan, orang muda Katolik, apa yang anda ingin tanamkan dalam diri Orang Muda Katolik Dekenat Kamu-Mapia?” ucapnya dari depan Gereja Katolik Paroki Santa Maria Immaculata Moanemani.

Baca Juga:  Ribuan Data Pencaker Diserahkan, Pemprov PBD Pastikan Kouta OAP 80 Persen

Lanjut Pastor, “Salib dapat memberikan peneguhan akan iman Katolik. Salib ini jadi kemenangan Yesus Kristus dalam menanggung beban dosa umat manusia. Di sini Ia menang.”

ads

Pater Pigai juga mengajak memaknai kegiatan ini. “Sesungguhnya tidak perlu lihat dia punya ukirannya, tetapi maknanya. Apa yang akan kita petik dalam selama ziarah salib dijalankan di Dekenat Kamapi.”

Diakon Alex Pigai, ketua Kepemudaan Dekenat Kamapi, mengatakan, “Melalui salib ini, OMK di dekenat ini lebih memahami makna salib, memetik makna dan buah dari salib itu sendiri.”

Makna dari ziarah salib ini, dapat memupuk dirinya, dalam kehidupan baik keluarga, komunitas basis, stasi, paroki, dan pemerintah maupun komunitas masyarakat adat agar hasilkan buah yang baik.

Diharapkan, melalui ziarah akan membuka jalan bagi mereka menuju kehidupan bahagia. Karena itu, mereka menerima salib yang dinamakan Salib Doa. Ini sesuai kesepakatan Tim Pastoral bersama OMK dan Komisi Kepemudaan Kamapi.

Baca Juga:  Atasi Konflik Papua, JDP Desak Pemerintah Buka Ruang Dialog

“Kami menamai Salib Doa, alasannya karena di Dogiyai banyak keadaan kurang berkenang di hati, yang kami lihat. Dengan ziarah salib, agar kita jangan lupa doa dan akan ada perubahan menuju Dogiyai Dou Ena,” harapnya.

Diakon Alex mengajak, pemerintah, masyarakat dan gereja secara bersama berdoa kepada Tuhan. Minta petunjuk agar jalan makin terbuka untuk dapat melaksanakan pekerjaan menggapai impian bersama.

Ajakan sama pula kepada orang muda, komponen adat, agama dan semua pihak untuk bangkit menjawab rancangan Tuhan.

Pantauan suarapapua.com, salib yang dibawa dari Keuskupan Timika dijemput dengan tarian adat suku Mee. Umat sambut di Kali Tokapo dan dengan tarian diarak ke Gereja Katolik Moanemani.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Salib selanjutnya diterima Dewan Paroki, Primus Agapa, dan diserahkan ke Alex Pigai selaku Komisi Kepemudaan Dekenat Kamapi. Kemudian, diserahkan ke OMK Paroki Mauwa.

Ziarah salib doa akan dilakukan di seluruh paroki dan quasi paroki yang ada di dekenat Kamapi, mulai dari Paroki Moanemani, ke quasi paroki Mauwa, Paroki Idakebo, quasi paroki Ugapuga, Paroki Puweta, Egebutu, Timeepa, Apouwo, Modio, finish di paroki Bomomani.

“Dari Bomomani, kita akan adakan misa penutupan sebelum dibawa ke Dekenat Teluk Cenderawasih,” jelas Diakon Alex yang sedang bertugas di Paroki Idakebo.

Ziarah Salib ini rangkaian dari pra-IYD, selain doa Novena dan kegiatan lainnya jelang pertemuan akbar OMK se-Indonesia tahun ini.

Pewarta: Agustinus Dogomo

Editor: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaKepala Disporapar Dogiyai Buka Turnamen AA-PANDODEI se-Sulawesi
Artikel berikutnyaDi Mapia, Miras dan Togel Dilarang