Perkaya Tradisi Lokal, Menteri Marwan Perkuat SDM Masyarakat Adat

1
1889

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com— Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Marwan Jafar di Jakarta, pada Kamis (21/7) mengatakan, untuk memperkaya tradisi lokal dan mempertahankan eksistensi desa adat, hal pertama yang harus dilakukan adalah memperkuat Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat adat.

Menteri Marwan dalam hal ini, tengah giat memberikan berbagai pelatihan terhadap masyarakat adat. Hal tersebut tentu berkaitan dengan penguatan tradisi dan budaya lokal, berikut pengembangan agar selaras dengan perkembangan zaman.

Baca Juga:  TETAP BERLAWAN: Catatan Akhir Tahun Yayasan Pusaka Bentala Rakyat 2023

“Desa adat membutuhkan perhatian khusus untuk memperkecil kemungkinan terkikisnya budaya lokal. Masyarakat di desa adat juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman, agar adat budaya Indonesia tetap terjaga eksistensinya,” katanya, dalam surat elektronik yang diterima media ini.

Marwan mencontohkan, pelatihan dan pembinaan masyarakat adat pernah digelar di Bali Bulan Juni 2016 lalu. Tema yang diambil adalah Mejejahitan, yakni keterampilan dari dari dedaunan yang erat kaitannya dengan upacara keagamaan di Bali.

Baca Juga:  Pacific Network on Globalisation Desak Indonesia Izinkan Misi HAM PBB ke West Papua

“Mejejaitan ini khas sekali di Bali. Jangan sampai ini terlupakan, karena ini adalah salah satu dari identitas bangsa kita,” katanya.

ads

Menurut Menteri Marwan, pelatihan dan pembinaan terhadap masyarakat adat tidak serta merta hanya berkaitan dengan tradisi dan budaya saja. Namun pelatihan juga digelar, agar masyarakat adat dapat memanfaatkan potensi lokal untuk kesejahteraan dan peningkatan ekonomi desa.

“Misalnya di Kalimantan Selatan kemarin, kita latih masyarakat adat di sana dalam hal ini suku dayak, untuk bagaimana dapat mengelola dan memasarkan hasil pertanian dengan baik. Karena bicara soal tradisi, mereka sudah sangat menguasai. Tinggal bagaimana masyarakat adat di sana bisa bertahan hidup dan taraf ekonominya meningkat,” urai Marwan.

Baca Juga:  Berlakukan Operasi Habema, ULMWP: Militerisme di Papua Barat Bukan Solusi

Menurutnya, pelatihan terhadap masyarakat adat yang difasilitasi oleh Kemendes PDTT tersebut, disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan masyarakat adat setempat.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaBelum Ungkap Pelaku Insiden Balim Cottage Wamena, Keluarga Korban Palang Jalan
Artikel berikutnyaKomnas HAM RI Rilis 8 Dugaan Pelanggaran HAM Terhadap Mahasiswa Papua di Yogyakarta