Pemkab Dogiyai Diminta Serius Perhatikan PAUD

0
2785

DOGIYAI, SUARAPAPUA.com — Pemerintah kabupaten Dogiyai, dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten Dogiyai, Papua dinilai tak peduli pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Dogiyai.

Para pendidik PAUD dan beberapa pihak yang menaruh perhatian pada pendidikan di Dogiyai meminta agar Pemkab serius perhatikan PAUD. Hal ini dikeluhkan pendidik PAUD dan pengurus gereja setelah melihat dinas Pendidikan lalai mengurus PAUD.

Keluahan ini dikemukakan oleh salah satu warga yang juga penanggungjawab gereja Quasi Paroki Mauwa, Markus Auwe. Auwe mengatakan, pemerintah kabupaten Dogiyai tidak memperhatikan PAUD dengan serius.

“Pemkab Dogiyai, dalam hal ini dinas terkait harus bertanggungjawab urus PAUD di Dogiyai. Karena setelah terbitkan SK PAUD tahun 2013, pemerintah lepas tangan begitu saja. Sampai saat ini tidak ada perhatian serius dari Pemkab Dogiyai,” ungkap Auwe dalam pertemuan yang digelar di SD YPPK Mauwa tidak lama ini.

Baca Juga:  Pleno Rekapitulasi Perolehan Suara Tingkat Kabupaten Deiyai Siap Digelar

Menurutnya, yang perlu diperhatikan adalah kesejahteraan tutor yang akan tangani PAUD, gedung, sarana dan prasarana lainnya. Kata Auwe, semuanya tanggungjawab dinas yang mengeluarkan SK PAUD itu.

ads

Selain itu, dijelaskan Auwe, ada dua PAUD di kampung Mauwa yang masing-masing punya gedung. Sedangkan PAUD St. Petrus belum ada gedungnya.

“Padahal SK PAUD ini sudah keluar tiga tahun lalu. Untuk membangun sarana dan prasarana serta keperluan PAUD menjadi tanggungjawab pemerintah daerah, bukan gereja. Maka, saya minta Pemkab Dogiyai perhatikan hal ini,” katanya.

Baca Juga:  Heboh! Banyak Bangkai Babi di Mimika Dibuang ke Aliran Sungai

Auwe juga mengatakan, hal terpenting  bagi Pemkab Dogiyai saat ini, adalah harus memperhatikan PAUD yang ada. Sehinga ke depan, pihaknya siap untuk berjuang mendaftarkan 3 PAUD lagi ke PSW Dogiyai, Dekenat Kamapi dan Keuskupan Timika melalui Komisi Pendidikan.

“Pemerintah daerah, punya tugas mendaftarkan ke  Provinsi yang tangani TK Paud. Usaha dari gereja, sudah memberitahu secara secara lisan ke PSW dan Dekenat, tetapi secara tertulis belum. Karena kami gereja sangat peduli dengan pendidikan, sehingga kami melihat bahwa ini masalah serius yang harus kami pecahkan bersama,” ujarnya.

Baca Juga:  Freeport Bersihkan Dampak Longsor, Gereja Banti Dua Kembali Aktif

Sementara itu, Petrus Dogomo, Dewan  Gereja Quasi Paroki Mauwa mengatakan, Pemkab Dogiyai harus bertanggungjawab untuk perhatikan PAUD St. Petrus berjalan dengan baik dan gereja siap mendukung.

“Ini karena SK diterbitkan oleh Pemkab Dogiyai, maka Pemkab Dogiyai harus bertanggungjawab,” tegasnya.

Tidak lama ini, para pengurus dan pendidik tiga PAUD, antara lain PAUD Kebadabi Mauwa, PAUD St. Petrus Quasi Paroki Mauwa dan PAUD Damai Muniopa, Kepala Sekolah SD YPPK Mauwa, Dewan Guru dan beberapa pihak yang menaruh perhatian pada pendidikan di Dogiyai telah melakukan pertemuan untuk membicarakan berbagai masalah yang dihadapi oleh setiap PAUD setempat.

Pewarta: Agustinus Dogomo

Editor: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaKNPB Timika Lakukan Ibadah 30 Juli, Menolak Dituduh Provokasi
Artikel berikutnyaKOPKEDAT Adakan Pameran Foto Suku Korowai di Jayapura