Pemkab Pegubin Alihkan Pembangunan Gedung Sekolah, Guru dan Masyarakat Distrik Iwur Kecewa

0
3168

JAYAPURA, SUARAPAPUA.com — Masyarakat Pegunungan Bintang yang mendiami distrik Iwur, kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengaku kecewa dengan Pemkab Pegubin. Hal ini dikarenakan, pemkab Pegubin tidak membangun gedung sekolah yang baik serta prasarana lainnya di wilayah tersebut. Malah alihkan pembangunan gedung sekolah ke distrik lain.

Yakobus Oksesan, salah satu guru SD Ulkubi, tidak lama ini, mengatakan, dirinya kecewa terhadap pemerintah daerah. Karena, pihaknya sudah mengajukan pembangunan gedung sekolah sejak dua tahun lalu, namun sampai saat ini tidak direalisasikan.

“Saya kecewa sekali dengan pengalihan pembangunan. Seharusnya Pemkab bangun gedung sekolah yang permanen. Karena kami di Ulkubi sangat butuh bangunan permanen. Selama ini saya mengajar di gubuk, dinding gaba-gaba, beratapkan daun sagu denga tampung anak-anak di dalam satu ruangan dan dibagi tiga kelas. Saya baru tahu kalau bangunan yang sedang dibangun di distrik Kalomdol itu sebenarnya bagiannya kami,” ungkap Yakobus.

Yakobus menjelaskan, dirinya telah mengusulkan pembangunan gedung sekolah permanen sejak dua tahun lalu. Namun, proyek ini tidak direalisasikan hingga kini. Padahal anak-anak sekolah di kampung Ulkubi banyak.

Baca Juga:  Forum Peduli Demokrasi Kabupaten Yahukimo Desak Pemilu di Dekai Diulang

“Saya di sini ajar anak-anak sekolah di gubuk. Anak-anak yang sekolah juga banyak. Tetapi pemerintah tidak perhatikan. Padahal pendidikan sangat penting bagi generasi penerus Pegunungan Bintang,” ucapnya kesal.

ads

Sementara itu, kepala kampung Ulkubi, Yemo Kamalka juga membenarkan, di kampung Ulkubi terdapat anak-anak usia sekolah. Kata dia, masyarakat berharap Pemkab Pegubin dapat membangun gedung sekolah permanen di kampung Ulkubi.

“Di kampung Ulkubi ada banyak anak-anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah. Karena keterbatasan gedung sekolah. Saya berharap agar gedung sekolah yang menjadi harapan masyarakat dapat dibangun tahun ini dan anak-anak bisa belajar dengan baik,” ujar Kamalka.

Ia menyesalkan kebijakan sepihak pemerintah daerah. “Kami sangat kecewa dengan tindakan pengalihan pembangunan sekolah,” ucapnya.

Rencana pembangunan sekolah di kampung Ulkubi, kata dia, sudah masuk dalam DPA tahun anggaran 2016 dan sudah dibicarakan di tingkat musyarawah kampung (Muskam) dan musyawarah distrik (Musdis).

Baca Juga:  Dinas Sosial Lanny Jaya Salurkan Sejumlah Bantuan Pemprov ke Masyarakat

“Hingga saat ini, pembangunan gedung sekolah yang sudah masuk dalam DPA tidak dibangun. Kami merasa dirugikan. Kami minta pertanggungjawaban kepala dinas pendidikan,” ujar Kamalka.

Selain itu, ketua KNPI distrik Iwur, Yustinus Walikesan menegaskan, pihaknya mendukung aspirasi masyarakat Iwur yang meminta Pemkab Pegubin bangun gedung sekolah permanen.

“Kami juga bagian dari kabupaten Pegunungan Bintang. Kami merasa dianaktirikan dari segala bentuk pembangunan yang sebenarnya menjadi kebutuhan masyarakat. Bagaimana lakukan pemerataan pembangunan kalau semua dialihkan terus?,” tegas Walikesan.

Walikesan kuatir jika Pemkab Pegubin terus melakukan pengalihan pembangunan fasilitas umum. Seperti pembangunan gedung sekolah yang permanen.

“Ini akan membuat angka buta huruf makin tinggi di kabupaten Pegubin. Jangan jadikan SD Ulkubi sebagai objek pembangunan. Kami harap, pembangunan harus tepat sasaran. Tetapi, mengapa dialihkan ke Distrik Kalomdol?” tanya Walikesan.

Pelaksana Tugas Harian kepala dinas Pendidikan kabupaten Pegunungan Bintang, Yohanes Sasaka, terkait persoalan ini mengaku, ia mengalihkan pembangunan sekolah ke distrik Kalomdol karena mengingat jarak dari Oksibil ke Ulkubi cukup jauh.

Baca Juga:  Komisioner KPU Yahukimo Nyatakan Siap Selenggarakan Pemilu 2024

“Tidak ada unsur kesengajaan. Karena mengingat dana pembangunan sekolah sebesar satu Miliar rupiah baru diterima pada Mei lalu. Maka saya alihkan karena mengingat jarak dari Oksibil ke Ulkubi yang cukup jauh. Belum lagi pendistribusian bahan bangunan. Karena kita harus siapkan orang untuk mengangkut bahan material. Dan itu membutuhkan waktu lama, sedangkan gedung sekolah sudah harus dibangun dan ditargetkan bulan Oktober selesai,” jelas Sasaka.

Sasaka mengaku ia bertanggungjawab atas pengalihan pembangunan sekolah dari distrik Iwur, kampung Ulkubi ke distri Kalomdol.

“Saya yang bertanggungjawab untuk persoalan ini. Jadi, dana yang akan turun tahun depan, kami akan bangun gedung sekolah SD Ulkubi. Dan itu pasti. Untuk anggaran tahun ini, kami sudah bangun di distrik Kalomdol. Jadi, untuk di Iwur, tahun anggaran 2017. Saya juga minta maaf atas pengalihan ini,” tuturnya.

Pewarta: Arnold Belau

Artikel sebelumnyaJafri Sastra: Saya yang Putuskan Untuk Tidak Bersama Persipura
Artikel berikutnyaPemutusan Hubungan Kontrak Jafri Sastra dengan Persipura Dinilai Terlalu Dini