Heran, Nabire Belum Miliki Stadion Sepakbola

0
3511

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Program pembinaan dan pengembangan atlet sepakbola di Kabupaten Nabire, Papua, dalam beberapa tahun terakhir tak terlihat. Tim Persinab Nabire bahkan tenggelam tak terurus.

Peleks YS Magay, salah satu pemerhati sepakbola di Nabire, mengaku sangat prihatin dengan matinya persepakbolaan di daerah ini. Hal itu terlihat dari tiadanya stadion di kabupaten tua ini.

“Bupati ganti bupati, tidak ada stadion. Kapan mau peduli? Gara-gara itu, hasilnya Persinab tenggelam. Juga tidak ada pembinaan, tidak ada turnamen. Kalau dulu Persinab ada nama. Kalau bisa, ini harus dibangkitkan,” ujarnya kepada wartawan di Nabire, Senin kemarin.

Magay usul beberapa upaya mesti dilakukan. “Harus adakan pertandingan supaya bibit-bibit muda itu dipersiapkan untuk membela tim Persinab. Jangan biarkan dia mati. Pemerintah bikin stadion juga, itu baru kita bicara pembinaan sepakbola,” tuturnya.

Baca Juga:  Proteksi OAP, FOPERA Desak KPU RI Menerbitkan PKPU Khusus Pelaksanaan Pemilu di Tanah Papua

Ia menyarankan agar kondisi hari ini harus disikapi baik dengan adakan kegiatan olahraga. “Ini harus, karena kalau tidak, nanti banyak lagi anak-anak akan terjerumus dalam aktivitas tidak sehat, seperti minuman keras (Miras), Aibon, seks bebas, dan lain sebagainya.”

ads

Sekali lagi, manajer Wami Star FC ini menyampaikan harapan untuk bersama melihat kenyataan hari ini. “Pemda jangan lupa terhadap perkembangan cabang sepakbola, harus bangun stadion, sport center dan fasilitas pendukung, serta adakan kegiatan pembinaan, turnamen berjenjang, supaya Persinab kembali muncul di pentas sepakbola,” tutur Magay.

Baca Juga:  Hilangnya Keadilan di PTTUN, Suku Awyu Kasasi ke MA

Akibat tak ada stadion, selama ini kegiatan turnamen maupun latihan biasanya dipusatkan di Lapangan Sapta Marga Kodim 1705/Paniai.

Rindu menyaksikan Persinab Nabire berkiprah di pentas sepakbola nasional, diungkapkan Sigit Triantoro, sekretaris KONI Kabupaten Nabire. Menurutnya, Persinab mesti bersinar kembali seperti beberapa tahun silam.

Sigit berharap, turnamen sepakbola yang baru saja diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire, Paniai, Dogiyai, Deiyai (IPMANAPANDODE) se-Jawa dan Bali ini dapat memicu gairah sepakbola di daerah ini.

“Turnamen ini bisa dijadikan sebagai momentum kebangkitan sepakbola di Nabire. Kami sangat apresiasi dan terima kasih banyak karena adik-adik mahasiswa yang sedang kuliah di Jawa dan Bali sudah mengawalinya dengan turnamen secara rutin tiap tahun. Harapan kita semua bahwa tim Persinab bisa bangkit dan bersinar kembali,” ucap Sigit.

Baca Juga:  Panglima TNI Bentuk Koops Habema Tangani Papua

Untuk itu, kata dia, tentu butuh keseriusan dari semua insan sepakbola di daerah ini.

Beberapa mantan pemain mengatakan, hal penting lain adalah mesti ada perhatian serius dari pemerintah daerah dengan sistem penganggaran yang jelas. Selain itu, buang perbedaan kubu Pantai dan Gunung yang karenanya pada tiga tahun lalu korbankan nasib tim sepakbola dari Kabupaten Nabire ini.

Pewarta: Mary Monireng

Artikel sebelumnyaEra Otsus di Korowai, Pendidikan dan Kesehatan Masih Jauh Tertinggal
Artikel berikutnyaKepala Distrik Ini Akan Bikin 7 Patung Tokoh di Meeuwodide