BeritaKepala Distrik Ini Akan Bikin 7 Patung Tokoh di Meeuwodide

Kepala Distrik Ini Akan Bikin 7 Patung Tokoh di Meeuwodide

NABIRE, SUARAPAPUA.com — Untuk mengenang sekaligus menghargai karya besar yang dirintis para tokoh pada masa lalu di wilayah Meepago, Papua, bisa dengan menghadirkan sosok mereka dalam wujud arca atau patung. Dan, itulah yang telah dirancang Engelbertus Primus Degei, Kepala Distrik Mapia Tengah, Kabupaten Dogiyai.

“Ide ini lahir dari hasil refleksi panjang, dan baru pada tahun ini saya akan bikin patung beberapa tokoh di Meeuwodide,” kata Engel kepada suarapapua.com melalui keterangan tertulis, Selasa (9/8/2016).

Para tokoh tersebut, antara lain Pater Steltenpool, Pater Hengk Smith dan Auki Tekege. “Patung Steltenpool dan Smith, jika tak ada halangan, saya pasang tahun depan di Ugapuga,” ucapnya.

Selain itu, ia juga rencana bikin tiga patung raksasa Tiga Raja Migani mengunjungi Modio yaitu Soaliki, Otodegakigi, dan Kigimogayakigi Zonggonao. “Yang ini nanti pada tahun 2017-2018,” kata Degei.

Sementara, satu konsep yang sedang disiapkan adalah desain patung pembunuhan Koyeidaba. “Untuk desainnya sudah saya pesan. Tinggal kita bicarakan kapan dan dimana. Eisee (terima kasih). Kapan kalau bukan sekarang. Titik,” tutur Engel.

Baca Juga:  Seruan dan Himbauan ULMWP, Markus Haluk: Tidak Benar!

Menurutnya, sementara ini tujuh patung sudah dipesan dan rencananya dalam waktu dekat akan dipasang di Modio. “Tahun ini saya fokus untuk tujuh buah patung, yakni patung Wagakei, patung Minesaitawi, patung Auki, patung Debehaidoge, patung Kehaimaga dan patung seorang Malaikat yang memberi seutas tali Gai kepada Auki. Itu semua masuk dalam program distrik Mapia Tengah Tahun Anggaran 2016,” bebernya.

Proses desain patung butuh data berupa foto sang tokoh. Makanya, ia berharap ada dukungan dari berbagai pihak yang ada di Meeuwodide, tak terkecuali anak cucu dari para tokoh.Termasuk pihak lain di luar negeri untuk menyumbangkan gambar Misionaris di kawasan Pegunungan Papua.

Engel secara khusus minta dukungan dari bapak Zonggonao Agus dan bapak Bartolomeus Mirip. Selain itu, saran dari berbagai pihak pun diperlukan untuk permantapkan gagasan yang sudah mulai diaktualisasikan ini.

“Ini semua demi kebesaran suku-suku Koteka yang sekarang sedang dilindas oleh generasi Papua sendiri,” ujar mantan wartawan Papuapos Nabire yang masih aktif menghasilkan karya jurnalistik itu.

Baca Juga:  Sikap Mahasiswa Papua Terhadap Kasus Penyiksaan dan Berbagai Kasus Kekerasaan Aparat Keamanan

Ia sadar bahwa untuk realisasikan rencana tersebut, tentu butuh dukungan dan saran dari semua pihak. “Dan, kami harapkan bapak dan ibu jangan lupa untuk konsultasikan hal ini dengan Pastor Paroki Modio, Pater Alfons Biru Kira, Pr yang sedang berjuang menjadikan Kampung Modio sebagai tempat berziarah dan bersejarah (Modio Parish),” tutur Degei.

Satu kegiatan lain yaitu film sejarah masuknya agama Kristen di Meeuwodide pun sedang dikerjakan oleh animalog dari Swedia. “Video animasi tokoh-tokoh dulu dengan lagu-lagu yang akan dinyanyikan oleh artis Papua dari Nabire, Wem Meosido,” jelasnya.

Seniman sekaligus budayawan muda yang konsen dengan Touyelogy ini berharap, siapapun yang punya dokumentasi atau kenal muka para tokoh dulu pada jaman agama misionaris masuk, agar dapat mengirimnya melalui pesan facebook atau melalui email: [email protected].

Baca Juga:  Soal Satu WNA di Enarotali, Begini Kata Pakum Satgas dan Kapolres Paniai

Meski amat sulit, ia yakin, gambar para tokoh tersebut bisa ditemukan. “Keturunan Papa Goo, ada yang pasti simpan fotonya. Atau ada cucu yang mukanya mirip Tomaigai, Timada Badi. Atau mungkin muka yang mirip dengan Weyakebo Mote. Kalau ada, bisa kirim ke saya,” tutur Engel.

Begitupun dengan tokoh lain yang berjasa pada jaman misionaris masuk, seperti Toubasawi Tebai, Dakeugi Makai, Gobaipouga Gobai, Enagobi Gobai, Moteipouga Mote, Pisasainawi Magai, Dekeigai Degei, dan lain-lain, diakui memang sulit didapat. Tetapi, katanya, ini sedang diperjuangkan.

Sejak ide ini dikomunikasikan, ia akui, sudah ada dukungan positif dari beberapa tokoh penting di Meeuwodide. Dua diantaranya, Yulianus Kuayo dan Tertitius Degei. “Dukungannya bahkan benar-benar nyata,” imbuhnya.

Tertitius Degei menyebut ide brilian yang digagas Kepala Distrik Mapia Tengah, sungguh luar biasa. Baginya, ide tersebut harus didukung untuk direalisasikan sebagai bagian dari cara menghargai ketokohan para perintis di wilayah adat Meepago.

Pewarta: Mary Monireng

Terkini

Populer Minggu Ini:

Ini Situasi Paniai Sejak Jasad Dandramil Agadide Ditemukan

0
"Jangan [gelar aksi] tiba-tiba - itu saja. Kalau mau melakukan pengejaran, aparat harus sampaikan ke pemerintah supaya diumumkan ke masyarakat. Maksudnya selama pengejaran masyarakat harus tinggal di mana seperti itu, supaya aman. Ini saya sampaikan salah satu solusi terbaik supaya tidak ada masyarakat yang dikorbankan," tukasnya.

Fortnightly updates in English about Papua and West Papua from the editors and friends of the banned 'Suara Papua' newspaper.